Gairah Dewasa – Namaku Sintia, sekarang aku berusia 21 tahun dan sedang kuliah semester 5 disebuah kampus swasta di yogya. Sebenarnya memalukan aku mau menceritakan ini, tapi sekarang aku anggap itu hal seru yang mungkin gak akan terulang lagi.

Kegadisanku diambil pacarku saat aku berusia 17 tahun, tepat pada hari ulang tahunku. Awalnya sangat menyesal, tapi entah setan apa yg membuatku mau bertahan pacaran dgn dia selama 2 tahun. Setelah mengumpulkan keberanian, dan dengan didukung sahabatku yg punya banyak kenalan preman, aku nekad minta putus dari pacarku.

Memang ada kehampaan tanpa dia, keluargaku masih sering menanyakan kenapa pacarku (mantan) gak pernah datang lagi. Dalam kesedihan itu, aku makin akrab dengan sahabatku ini, bahkan saat aku depresi karena hubunganku, aku merelakan tubuhku untuk dinikmati sahabatku itu. Sebenarnya aku juga butuh sih, karena beberapa minggu tanpa disentuh pacarku.

Saat lebaran. Mantanku datang ke rumah, silaturahmi katanya, dan ngobrol cukup lama denganku. Sudah kebiasaan, keluargaku akan “mudik” ke rumah eyangku yg dari bapak, cuma 2 jam perjalanan. Karena aku sudah janji mau reunian SMA, aku gak mau ikut.

Setelah keluargaku pergi, kami lanjut ngobrol, aku akui, aku terlalu dalam mencintai mantanku ini, dan tanpa paksaan, aku berhubungan seks lagi dengan dia di dalam kamarku.

Di reuni itu, aku ketemu kakak kelas aku yang menyatakan kalau dia suka sama aku. Memang sih dulu aku suka sama dia, karena dia sosok yang pintar dan keren. Aku cuma bilang “jalani aja dulu”.

Besoknya aku cerita ke sahabatku kalau ada cowok yg nembak aku. Dia bilang selamat. Dan kita rayakan dengan minum2 di kost dia. Aku kalo lagi mabuk suka agak nakal, dan akhirnya kami ML dari sore sampai tengah malam. Dia bahkan berani menumpahkan spermanya di dalam. Paginya aku nangis karena takut kalau sampe hamil. Dia cuma bilang “aku mau kamu tanggungjawab”.

Malam minggunya pacar baruku datang ke rumah, memperkenalkan diri ke keluargaku. Menceritakan latar belakangnya, pekerjaan, dan keluarganya. Sekaligus minta izin besok mau ajak aku wisata ke luar kota. Ayahku yang sudah merasa kagum, mengiyakan saja.

Besoknya kami berangkat ke daerah bandung selatan. Ternyata karena musim lebaran, jalanan macet total. Menjelang sore kami memutuskan putar arah, itupun gak mudah, hampir tengah malam kami masih berusaha keluar dari kemacetan. Cowokku sudah menguap berkali-kali. Aku minta dia buat istirahat, tapi bingung mau istirahat dimana. Aku bilang cari penginapan saja.

Dapat hotel yang lumayan bagus di daerah padalarang, selesai bersih-bersih, kita tidur. Karena single bed dan gak ada sofa, kita tidur sekasur. Namanya cowok, kaya kucing liat ikan, bukannya tidur malah sibuk grepe2. Terjadilah HS pertamaku dengan dia. Aku melayaninya sepenuh hati, karena aku gak mau dia terlalu kecewa kalo aku bukan lagi perawan. Sampai membiarkan dia menumpahkan cintanya di rahimku.

Dalam seminggu aku HS dengan 3 pria berbeda. Ketiganya memberikan pengalaman yang berbeda-beda. yang menurutku paling berkesan pria nomor 2 yaitu sahabatku sendiri, karna saat itu kami dalam kondisi mabuk dan terbawa suasana. di sisi lain kontol nya juga sangat gede dan tahan lama. aku pun banyak memainkan gaya sama dia.

Tapi untungnya aku gak hamil, dan pacar terakhirkulah yg sekarang jadi suami aku.