Berselingkuh Dengan Istri Temanku
12 mins read

Berselingkuh Dengan Istri Temanku

Gairah Dewasa – Nama aku Johan, biasa orang-orang memanggilku “jo”. ini cerita pengalamanku berselingkuh dengan istri temanku sekitar 10 tahun yang lalu. Aku akan membagikan kepada rekan pembaca Gairah Dewasa. Untuk tempat dan nama aku samarkan agar tidak ada sakit hati antara ke dua belah pihak.

Sejak aku berhasil menyetubuhi Cik Mega dan dia membuatku hilang keperjakaanku, aku terobsesi menikmati tiga teman kantorku dan satu lagi adik ipar Cik Mega, Cik Mina. Hari Sabtu lalu, Cik Mina mendatangiku. Gila, seksi benar.

Baca Juga : Gairah Tukang Lulur istriku

Dia duduk di depanku. Kaosnya super ketat dan celana jeans-nya super ketat membuat tubuhnya tercetak jelas dan dapat kulihat. Seolah Cik Mina membiarkan aku menikmati tubuhnya. Kapan ya, pikirku. Ketika aku hampir lebih melamun, aku dikejutkan Novi yang masuk ruanganku tanpa mengetuk. Novi terkesiap dan menyatakan ketidak senangannya atas apa yang mataku lakukan dengan Cik Mina. Aku bisa lihat di wajahnya dan Novi berdiri kaku di samping Cik Mina, kemudian Novi keluar.

Setelah selesai berbicara dengan Cik Mina, Cik Mina keluar dengan sedikit pandangan lain kepadaku dan membuatku kelabakan. Aku sempat berpikir, Apakah Cik Mega bicara dengan Cik Mina ya? Ahh, aku membayangkan yang, ya ya ya, dengan Cik Mina dan Cik Mega lagi.

Lima belas menit kira-kira, Novi masuk lagi ke ruanganku, lalu ditutupnya. Ruanganku ber-AC dan Novi dengan sedikit akting memarahiku. Kupikir Novi ini cemburu. Dan makin aku mendapatkan jalan lapang menikmati tubuh Novi.”Iya, iya, aku minta maaf. Mau memaafkan nggak? Entar tak kasih hadiah,” kataku pada Novi. Novi mengangguk. Novi memang sayang sama aku, hampir tiap hari Novi membawakanku kue. Novi tahu kalau aku suka kelaparan sebelum makan siang. Dari situ, aku bisa lebih dekat dengan Novi, istri Mas Heru ini. Mengapa Novi rela memperhatikanku ya? Ada yang tak beres sepertinya hubungan mereka berdua. Novi sudah punya 1 anak yang masih balita dan dia baru berumur 26 tahun.

Akhirnya, sesuai janjiku, aku memberikan sesuatu untuk Novi. Daster hitam. Aku terus terang sudah membayangkan Novi memakai daster hitam ini dan aku menyetubuhinya. Ahh, aku jadi ingat Cik Mega yang banyak mengajariku soal persetubuhan.

“Novi, ini buatmu ya?” Novi tersenyum sambil menerima kadoku.

“Bagaimana kabar rumah Novi?” tanyaku melanjutkan.

“Baik Jo,” katanya agak terpaksa.

“Kemana Mas Heru hari ini?” kataku memberanikan lebih dalam.

“Oooh, baru pergi ke Bogor, ada seminar dan training seminggu di sana,” katanya.

Wah, ini kesempatan buatku.

“Maukah Novi menemuiku nanti sore? tanyaku.

Sementara aku berakting biasa karena teman-teman kantor di luar bisa melihatku di dalam ruangan berkaca ini. Novi diam saja.

“OK, kalau Novi mau temui aku di sini,” kutuliskan nama hotel berbintang di dekat rumahnya, “Sore nanti ya, sejam setelah pulang kantor, dan kuharap Novi mau pakai apa yang aku berikan itu,” kataku merayu.

Novi keluar dari ruanganku, hatiku berkecamuk. Mau tidak dia ya? Pikir dan anganku. Yaa, paling-paling aku kehilangan uang hotel saja. Segera aku telepon hotel dan aku booking kamar 617 (lantai 6 kamar 17). Aku pesan yang menghadap ke selatan, sehingga bisa melihat bukit-bukit di selatan kotaku. Aku telepon Novi dan memberitahu nomor kamarku. Novi diam saja. Aku makin gelisah.’

Aku pulang sejam lebih awal. Mobil kutinggalkan di parkir Mall di kotaku dan aku naik taksi ke hotel. Dengan jantung yang makin berdegub aku menunggu Novi datang. Akhirnya ada ketukan di kamarku dan yaa, hatiku melonjak karena Novi datang. Ahh, senyumnya malu-malu dan segera kutarik ke dalam, kukunci pintu. Kami berpandangan dan akhirnya kami berpelukan, aku dekap Novi sekuatku dan kuciumi kuat bibirnya yang manja. Ahh Novi, kau benar-benar menjadi milikku sore ini.

“Novi bawa daster hitam yang aku beri?” dia mengangguk. Dan aku memintanya untuk memakai sekarang. Kusuruh dia ke kamar mandi, sementara aku melucuti pakaianku sendiri hingga telanjang. Aku berdiri agak bersembunyi. Aku ingin menikmati Novi, bagaimana dia berjalan. Aku mengelusi kemaluanku sendiri. Ahh, tunggu ya, sabar ya, kataku dalam hati pada kemaluanku. Lama sekali Novi di kamar mandi. Sekitar 15 menit kemudian, kulihat pintu kamar mandi dibuka Novi dan amboi.. kuperhatikan dia berjalan dari belakang dan dia mencariku ketika sampai dekat tempat tidur. Akhirnya dia tahu persembunyianku. Aku keluar dengan tubuhku yang telanjang, dengan batang kemaluanku yang menegang kuat penuh. Novi terhenyak melihatku, matanya terpaku menjalari tubuhku dan terakhir melihat kemaluanku. Batang kemaluanku kalau tegang maksimum kira-kira 15 cm dan 4,5 cm diameternya. Lalu kupanggil supaya dia mendekat dan aku juga bergerak mendekat. Seksi sekali Novi dengan daster hitam yang kuberikan. Pundaknya hanya dilapisi tali hitam kecil. Ahh, Novi sudah tidak pakai BH lagi, buah dadanya tampak menggunung dan bergerak-gerak ketika dia berjalan

Ooh, kedua bukitnya kurasakan nikmat di dadaku. Kupandangi dia ketika kami berdekapan. Tanganku bergerilya di bagian belakang tubuhnya menelusuri punggung dan ke pantatnya yang indah tertutup daster hitam. Aku kaget karena dibalik daster hitam itu sudah tak ada lagi BH dan celana dalam. Dengan sekali sentak pasti Novi sudah telanjang di dekapanku. Pikiranku berubah. Aku ingin menyetubuhi anusnya dulu dengan Novi masih memakai daster. Lalu, kubalikkan tubuhnya. Novi menyandarkan kepalanya di dada kiriku. Wajahnya menghadapku dari samping. Ahh, benar-benar menggairahkan tubuhnya. Buah dadanya yang besar menantangku, juga tubuhnya, semuanya. Dengan manja dan minta, aku memaguti mulutnya, menguluminya. Tanganku bergerak meraba leher, kepala, telinganya.

Kami berkuluman lama, kuciumi pipinya, telinganya, dahinya dan tanganku mulai merambati kedua buah dadanya dan kuberikan lagi sensasi-sensai yang sangat menikmatkannya. Tubuhnya sesekali membusung ke depan menikmati gerakan tanganku meremasi buah dadanya. Lalu tiba-tiba tubuhnya menunduk dan makin membungkuk, aku menahan dengan tanganku yang masih di buah dadanya. Novi sangat menikmati. Akhirnya Novi dan aku tidak kuat menahan tubuhnya dan Novi makin menunduk akhirnya mencapai dasar lantai, Novi membungkuk. Kubuka daster bawahnya ke atas dan kulihat pantatnya yang menggairahkan. Novi menungging, aku meremasi buah dadanya dari belakang. Aku menciumi pantatnya dan bibir kemaluannya, menggairahkan sekali. Kuraih klitorisnya dan membuat tunggingannya semakin naik dan membuka. Kugesekkan batang kemaluanku di sepanjang bibir kemaluannya bergerak ke atas ke anusnya. Seolah Novi tahu keinginanku. Akhirnya aku terdiam. Novi tahu sekarang kalau aku mau anusnya. Aku diam, sementara kemaluanku sudah berada di bibir anusnya. Novi gerakkan pantatnya dan aku diam. Novi terus bergerak ke belakang membuat batang kemaluanku semakin terbenam di anusnya. Novi sangat menikmatinya dan tidak merasakan sakit. Akhirnya seluruh batang kemaluanku tertanam di anusnya. Ooh, nikmat sekali jepitan anusnya.

Aku menikmati sensasi kenikmatan ini dan kuraih lagi buah dadanya dari belakang sementara Novi masih menungging. Kuremasi lagi dan kugerakkan lembut batang kemaluanku yang sudah terbenam penuh di anusnya. “Ooh Novi, Novi,” kataku. Akhirnya aku mulai tidak tahan lagi, cepat-cepat kucabut dan sebelum Novi tersadar, batang kemaluanku sudah menghujam ke lubang kemaluannya dengan cepat. Novi tersentak sebentar sebelum Novi sangat menikmati goyanganku. Sementara batang kemaluanku tertahan, aku melucuti dasternya sehingga Novi telanjang dalam gaya “doggy”-ku. Aku ingin Novi jadi betinaku seperti anjing jantan menyenggamai betinanya. Sambil masih menungging, kugoyangkan nikmat, kuciumi Novi dari belakang, kuraih buah dadanya dan Novi melenguh kenikmatan. Novi makin tidak tertahan menikmati sensasi di liang kemaluannya. Makin rapat dan menungging saja dia, batang kemaluanku berdenyut seiring denyutan jantungku. Akhirnya dengan satu teriakan keras kami bersama orgasme. Aku semprotkan spermaku ke liang senggamanya sementara Novi memuntahkan cairan kewanitaannya menghangati batang kemaluanku. Novi terkulai telungkup dengan menyisakan gerakan-gerakan kepuasan ketika aku menyetubuhinya.

Kucabut batang kemaluanku dan kucumbui Novi. Sisa-sisa ketegakan batang kemaluanku dan sperma bercampur cairan kewanitaannya kuarahkan ke mulutnya dan pipinya. Diraihnya batang kemaluanku oleh Novi dan dikuluminya. Dibersihkannya dengan mulutnya yang menggairahkan itu dan batang kemaluanku mengeras lagi.

Satu istimewa pada Novi adalah buah dadanya yang berbentuk menggantung seperti buah pepaya besar. Aku suka memperhatikan BH-nya dari depan di kantor yang suka merosot ke bawah menahan beratnya kedua bukit indah itu. Aku suka membayangkan kapan aku bisa menikmatinya. Dari tadi aku hanya meremasi saja. Dan ketika batang kemaluanku tegak lagi oleh kuluman dan sedotannya, kutuntun Novi ke kamar mandi. Aku ingin menyetubuhinya lagi di sana.

Kami mandi bersama dengan shower yang hangat. Tubuh Novi sangat seksi apalagi dengan buah dadanya. Kucumbui Novi lagi. Kutengadahkan mulutnya dan dengan terpejam, bibirnya kulumat lembut. Sementara tanganku meremasi buah dadanya, batang kemaluanku bergesekan dengan kemaluannya. “Ahh..”Lalu kuangkat Novi ke meja di kamar mandi. Kucumbui dia, kukulumi bibirnya, dan akhirnya aku sampai di bukit indah. Dipeganginya kepalaku dan dengan nafas terengah-engah kenikmatan dengan kepala yang didongakkan, Novi menikmati cumbuanku atas buah dadanya. Kukulumi, kupaguti buah dadanya, menggairahkan sekali. Aku puas dan berlari turun ke perutnya. Kuambil kursi dan kutaruh kaki Novi terbuka dipundakku, sementara dia duduk di meja. Kujilati pahanya dan menjalari ke bukit hitam kemaluannya. Ahh, kukulumi, kujilati dan cumbui kloritisnya dan Novi sudah tidak tahan lagi. Kubopong sementara kedua kakinya menjepit pinggangku, sementara aku bangkit mengulumi lagi kedua buah dadanya bergantian. Kubawa Novi ke tempat tidur, kurebahkan di sana.

Sebelum sensasi hilang, kuburu tubuhnya, kubuka selakangannya dan Novi menurut saja. Sekarang aku di tengah-tengah kedua kaki Novi yang terbuka dan diangkat. Ahh, kulihat Novi meremasi buah dadanya sendiri, itu satu tanda agar aku segera menyetubuhinya lagi. Aku membungkuk dan kuciumi pahanya ke bawah ke arah bukit hitam di kemaluannya. Novi tergelincang kenikmatan. Sementara tanganku meremasi kedua buah dadanya, kucumbui lagi kemaluannya yang makin basah. “Uhh, enak sekali Jo, ehh.. ehh..” lenguhan Novi memanjang, “Joo, Joo.. teruskan.. ehh..” dan mulutku semakin dibasahi oleh cairan kewanitaannya bercampur dengan deru birahi Novi yang memuncak.Aku semakin menikmati saja persetubuhan ini dan kusiapkan kemaluanku untuk lubang kemaluannya yang semakin siap menerimanya. Kuambil bantal dan kuganjal pinggulnya supaya aku lebih leluasa menyetubuhinya. Kucumbui lubang kemaluannya dengan batang kemaluanku. “Ahh Jo, cepat, cepat Jo, cepatt.. ahh.. ehh..” lenguhannya, desisannya, geliatnya sangat merangsangku. Lalu batang kemaluanku kumasukkan perlahan-lahan. Kepala kemaluanku terhujam, kugosokkan ke dinding lubang kemaluannya memutar beberapa kali. Novi sangat menikmati. Kumasukkan lagi lebih dalam lubang yang menggairahkan untukku karena dinding lubang kemaluan Novi memberi sensasi yang makin memuncak pada batang kemaluanku.

Aku diam sejenak ketika terhujam separuh. Novi memainkan pinggulnya sendiri seperti menyetubuhiku. “Ohh Novi,” kataku, “Nikmat sekali..” Novi terus menggoyang pinggulnya, akhirnya kuimbangi dengan dorongan dan gerakan memutar yang membuat batang kemaluanku terhujam penuh di lubang kemaluan Novi. Novi menggelinjang, mengerang, mendesis, “Uhh.. ahh.. Jo, Jo..” beberapa kali namaku dipanggilnya. Aku merasakan ada yang lain di samping jepitan pinggulnya yang tersalur ke lubang kemaluannya pada batang kemaluanku. Novi akan orgasme dan kubiarkan Novi mencapai kenikmatan sampai Novi lepas. Aku pun makin tidak bisa menahan, sebentar lagi mau keluar. Dengan beberapa kali genjotan, kucabut segera batang kemaluanku dan melangkah ke mulut Novi. Novi terpejam-pejam dan kumuntahkan spermaku membasahi mulutnya, hidungnya, matanya, pipinya. Ahh, Novi menjilatinya, juga batang kemaluanku dikuluminya. Sekali lagi kusemprotkan spermaku ke mulutnya. Novi menelannya.

Uhh, nikmat sekali. Aku menikmati lagi buah dadanya sebagai bagian akhir aku menyetubuhinya. Kulihat Novi menggelepar-gelepar menikmati sensasi akhir yang kuberikan. Aku mencumbui Novi dan kumasukkan ke mulutnya spermaku dengan lidahku dan bertebaran di kepalanya. Kupeluki Novi sampai dia lelah tertidur dalam pelukanku.

Ahh Novi, akhirnya tubuhmu kudapatkan juga. Betapa nikmatnya. Akhirnya Novi pulang setelah membersihkan diri bersama. Kami suka melakukannya dan mengulangi persetubuhan di hotel yang sama di sore hari sepulang jam kantor. Jadi aku punya dua tubuh kepuasan seksku, Cik Mega dan Novi. Sebentar lagi aku mau Sasa. Tapi, Cik Mina sepertinya lebih menggoda.

Tamat.

One thought on “Berselingkuh Dengan Istri Temanku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *