Berawal Dari Meminjam Uang Hingga Penuh Kenikmatan
Gairah Dewasa – Malam itu Wati sendirian menonton TV diruangan keluarga, suaminya belum kembali dari tugas luar kotanya, sementara Doni sedang pergi kerumah temannya, malam ini Wati mengenakan daster 1 tali berwarna pink dengan belahan berbentuk V dibagian dadanya sehingga belahan payudaranya putih mulus terlihat dengan jelas.

Kedua putingnya terbayang dengan jelas dari balik dasternya, sementara bayangan hitam di selangkangannya terlihat dengan jelas dari balik dasternya yang berbahan satin dan agak tipis itu.
Sayup-sayup Wati mendengar suara ketukan dipintu rumahnya, dengan sedikit malas Wati beranjak dari tempat duduknya menuju kepintu depan untuk melihat siapa yang datang, sesampainya di depan pintu Wati membuka kunci pintu dan membukanya, ternyata Revi dan temannya yang datang.
Baca Juga :Â Gairah Ngewe Istri Sahabat Di Kantor
Ada apa, pak Rev? Wati bertanya maksud kedatangan Revi. Ini, Bu, maaf kalau kedatangan kami mengganggu waktu istirahat ibu, Revi memohon maaf atas kedatangannya malam-malam.
Ini, teman saya Charli sedang ada sedikit masalah dengan keuangan, siapa tahu ibu bisa membantunya, lanjut Revi menjelaskan kedatangannya.
Oh, untuk apa dan berapa banyak, Wati bertanya kembali
Gak banyak kok, Bu, si Charli ini butuh 500ribu untuk ngongkosin istrinya pulang kampong karena orang tua istrinya sakit, Revi kembali menjelaskan
Oh, kalau segitu sich ada, ayo masuk dulu pak, saya ambilkan uangnya Wati berkata kepada mereka.
Sementara Wati masuk kedalam kamarnya untuk mengambil uang, Revi dan Charlipun masuk kedalam rumah Wati, merekapun duduk diruang tamu menunggu Wati kembali.
Tak lama berselang Wati kembali dari dalam, lembaran uang terlihat digenggaman tangannya.
Ini pak uangnya, mudah-mudahan cukup untuk ongkos istri bapak, Wati berkata kepada Charli sambil menyerahkan uangnya.
Terima kasih banyak, bu, atas bantuannya, kata Charli.
Sama-sama, Pak, kata Wati.
Oh iya Bu Wati, ada satu lagi, saya hampir lupa menyampaikannya, Revi berkata kepada Wati.
Apa tuch, pak Rev, Wati bertanya kepada Revi.
Bukan menjawab pertanyaan Wati tapi malahan Revi tersenyum dengan penuh arti, tingkahnya ini membuat Wati menjadi bingung.
Ini pak Rev, ditanya malah tersenyum, Wati mengomel melihat tingkah Revi.
Dengan senyuman yang tetap tersungging di wajahnya, Revi menghampiri Wati yang sedang berdiri didekat Charli, kemudian dengan gerakan yang cepat tubuh Wati dipeluknya dan mulutnya memagut bibir Wati yang saat itu terbuka karena terperangah atas tindakan Revi,
Sementara itu Charli tanpa perlu diperintah langsung menutup pintu depan rumah Wati dan menguncinya, setelah itu iapun ikut memeluk tubuh Wati dari arah belakang.
Wati betul-betul terkejut mendapat serangan seperti ini dari mereka berdua, apalagi tidak pernah terbersit dalam pikirannya bahwa kedua orang ini akan menyerang dia.
Hmmmhhhh.hmmhhhh. Wati menggumam sambil berusaha berontak dari sekapan Revi dan Charli, tapi apa daya tenaga Wati tidak dapat menandingi kedua orang ini, Watipun tidak dapat berteriak karena mulutnya sedang dilumat oleh mulut Revi.
Sssstttt.tenang Bu, jangan berteriak, kita akan buat ibu merasakan surga dunia, Charli berbisik ditelinga Wati.
Hmmhhhhhmmmhhh, Wati tetap meronta-ronta sambil bergumam.
Sssttt.gak usah takut Bu, bukannya kemaren ini malah ibu yang minta dipuasin ama siDito, kembali Charli berbisik ditelinga Wati.
Sekarang ini bukan hanya si Dito yang bakalan muasin ibu, tapi saya juga akan muasin ibu, dijamin pasti ibu ketagihan nantinya, lanjut Charli sambil kedua tangannya mulai beraksi, tangan kirinya mulai meremas kedua belah payudara Wati,
Sementara tangan kanannya mulai meluncur kebawah keselangkangan Wati dan mulai mengelus-ngelus lembah kenikmatan Wati.
Sementara Charli asyik bergerilya ditubuh Wati, Revi asyik mencumbu Wati, serangan kedua orang ini akhirnya membuat pertahanan Wati runtuh, rontaan-rontaannya berhenti, pagutan Revi sekarang dibalasnya dengan penuh nafsu, gumamannya berubah menjadi desahan-desahan.
Nah, gitu Bu, kita jamin kok, ibu bakalan ketagihan sama kita berdua, Charli berbisik lagi, sambil menjilati telinga Wati, sementara kedua tangannya semakin menjadi-jadi beraksi ditubuh Wati.
Kedua tangan Revi mulai beraksi di tali daster Wati, diturunkannya kedua tali daster Wati dari bahu Wati perlahan-lahan menuruni kedua tangan Wati, Kedua bukit kembar Wati perlahan-lahan mulai terlihat oleh mata Revi,
Aksi Revi ditingkahi oleh Charli dengan memegangi pundak Wati yang sudah telanjang dan menciuminya, membuat Wati menggelinjang kegelian karena merasakan kumis Charli bergesekan dengan kulit pundaknya,
Revi terus menurunkan tali daster itu sampai terlepas dari tangan Wati sehingga membuat tubuh bagian atas Wati terpampang dengan jelas, tidak berhenti sampai disitu saja, daster yang sudah setengah jalan itu dia turunkan terus sehingga kekaki Wati, sehingga lembah kenikmatan Wati yang tertutupi oleh semak-semak hitam terlihat dengan jelas oleh Revi.
Revi dengan penuh nafsu mulai menciumi, menjilati dan menghisap-hisap lubang kenikmatan Wati, slrrppppsslrpppp.. terdengar bunyi hisapan-hisapan Revi di kemaluan Wati, ditimpali oleh desahan-desahan Wati, tubuh Wati semakin menggelinjang mendapat serangan atas-bawah dari kedua orang ini.
Ooohhhh..sssshhhhhaaagghhhh lenguhan dan desahan keluar dari mulut Wati.
Hmmmmhhhssllrrpppenaaakkk..memek bu Wati nich, harum, gumam Revi sambil asyik menjilati dan menghisap-hisap memek Wati.
Tubuhnya juga harum, dan ini toketnyahhhmmmmranum betul., Charli ikut mengomentari, sambil kedua tangannya asyik meremas-remas toket Wati, sementara mulutnya bergerilya menciumi telinga, tengkuk, dan leher Wati
Sementara itu Revi semakin menggila dengan perbuatannya, bukan saja mulutnya yang beraksi tapi sekarang jari-jari tangannya mulai beraksi dilubang kemaluan Wati, pertama hanya jari tengahnya saja yang Revi masukkan kedalam lubang kemaluan Wati dan dikocok-kocokannya,
Lama-lama jari telunjuknyapun ikut keluar masuk di memek Wati, membuat memek Wati semakin basah oleh cairan kenikmatannya, desahan dan lenguhan Wati semakin menjadi-jadi, gelinjangan tubuh Watipun menggila,
Kelihatannya Wati akan segera mencapai puncak kenikmatannya, terlihat kedua tangan Wati meremas-remas kepala Revi, sementara kepala Wati bergerak liar kekanan dan kekiri, pantatnya kadang-kadang ditekan kebawah menyambut sodokan-sodokan jari tangan Revi,
Merasakan gerakan tubuh Wati yang semakin tak beraturan Charli mengalihkan ciuman-ciumannya ke payudara Wati, kedua payudara dan puting susunya bergantian dihisap dan dijilati oleh Charli, tangan kirinya memeluk punggung Wati sementara tangan kanannya bergantian meremas-remas payudara Wati.
Ooogghhhh..aaaagghhhhhaaakhhuuugaakkk..tahan laagiiii.,,oohhhaku keluaarr sssshhhh aaaacchhh, Wati melenguh dan mendesah saat mencapai puncak kenikmatannya.
Ssseerrrrssseeeerr..lahar kenikmatan Wati menyembur dari lubang senggamanyaRevi merasakan hangatnya cairan kenikmatan Wati, tanpa segan-segan Revi menghisapnya dalam-dalamsemua cairan kenikmatan Wati tertelan oleh Revitubuh Wati mengejang menikmati pencapaian puncak kenikmatannya ini.
Setelah ombak kenikmatannya mereda, Wati mengajak Revi dan Charli untuk meneruskan aksi mereka diruang tidurnya, sesampainya ditempat tidur Wati berduduk dipinggir tempat tidur dan menyuruh kedua orang itu untuk membuka pakaian yang mereka kenakan,
Wati terperangah saat melihat tubuh telanjang Charli, kontol Charli ternyata lebih besar dari punya Revi sementara panjangnya hanya lebih panjang sedikit dari punya Revi. Ngocoks.com
Melihat kontol Charli yang sudah ngaceng tanpa sabar lagi Wati segera meraih kontol Charli itu dan mulai menciumi, menjilati dan mengulum-ngulumnya, lenguhan dan desahan Charli bersahutan dengan decakan mulut Wati yang sedang asyik bermain dikontolnya.
Melihat Wati mulai beraksi dengan kontol Charli, Revi tidak mau membuang waktu lagi, didorongnya tubuh Wati sehingga Wati terlentang diatas tempat tidur, sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang Wati tidak mau melepaskan pegangan dan kulumannya di kontol Charli,
Sehingga membuat Charli sedikit kelabakan mengikuti tarikan tangan Wati di kontolnya, dengan bertumpu diatas kedua lututnya Charli bersujud disamping kepala Wati, sementara tangannya mengangkat kepala Wati dan menahan posisi kepala Wati sehingga Wati dengan leluasa bermain dikontolnya.
Revipun segera beraksi dengan mengangkangkan kaki Wati, diselipkannya kepala kontolnya dibelahan bibir kemaluan Wati, slleeeppp.dengan perlahan-lahan Revi mulai menekan kontolnya, kontol Revi mulai merangsek masuk kedalam lubang kemaluan Wati. Bleeessss..ssrrrttttt.blleeesss.sssrtttt..akhi rnya kontol Revi terbenam seluruhnya didalam lubang kenikmatan Wati.
Saat lesakan kontol Revi di dalam lubang kemaluannya Wati merasakan kenikmatan yang sangat, lenguhannya terdengar ditengah-tengah suara kulumannya dikontol Charli, sementara matanya merem-melek merasakan kenikmatan gesekan kontol Revi dimemeknya.
ssllruppphhhmmmhhhaaaagghhhh..sssshhssssssllr rpppp.ooohhh.hhhmmmm, Wati melenguh saat merasakan kontol Revi mulai menerobos lubang kenikmatannya sambil mengulum-ngulum kontol Charli.
Revi mulai memaju-mundurkan kontolnya, ssssrrrttt.bleeesss..sssrttttt.bleeesssss kontol Revi mulai keluar masuk di memek Wati, Revi bergerak dengan perlahan-lahan ia ingin betul-betul merasakan geseran dinding vagina Wati di batang kontolnya, lama-lama ritme gerakannya mulai meningkat, seiring dengan memuncaknya nafsu birahi Revi.
Biarpun kali ini untuk kedua kalinya Revi merasakan jepitan memek Wati dikontolnya, tapi Revi merasakan memek Wati betul-betul sempit, sempitnya lubang kenikmatan Wati membuat Revi merem-melek,
Lenguhan dan dengusan terdengar dari mulutnya, bersahutan dengan lenguhan dan desahan Wati dan Charli yang juga sedang sama-sama menikmati persetubuhan ini, sementara Wati betul-betul merasakan kenikmatan senggama yang baru.
Baru sekali ini Wati merasakan mulut dan memeknya penuh dengan kontol secara berbarengan, tak lama berselang saat Wati sedang asyik-asyiknya merasakan kedua kontol itu keluar masuk di mulut dan di memeknya,
Revi menghentikan gerakannya dan mencabut keluar kontolnya, kemudian Wati melihat Revi merangkak keatas tempat tidur lalu duduk bersandar disandaran tempat tidur lalu Revipun mengangkangkan kakinya.
Aku udah mau keluartapi aku ingin ibu memuaskan kontolku dengan mulut ibu, Min, giliranmu sekarang menggenjot memek ibu tuch, kata Revi sesaat setelah ia duduk bersandar.
Mendengar itu Charli menarik kontolnya yang sedang berada digenggaman tangan dan dikuluman mulut Wati, Charli menarik bangun Wati dan menyuruh Wati untuk merangkak, dan Charli mengarahkan kepala Wati tepat berhadapan dengan kontol Revi, ditekannya kepala Wati sehingga kepala kontol Revi bersentuhan dengan mulut Wati,
Wati mengerti keinginan mereka, kemudian Wati mulai membuka mulutnya dan mulai mengulum-ngulum kontol Revi, Revi mulai mengerang-ngerang merasakan hisapan dan kuluman mulut Wati dikontolnya,
Sementara itu Charli mulai beralih kebelakang Wati dan mulai mengarahkan kontolnya kelubang memek Wati, diselipkannya kepala kontolnya di bibir vagina Wati, dan perlahan-lahan Charli mulai mendorong masuk kontolnya.
Sleeepppp.bleessss. kontol Charli yang lebih besar ukurannya dari punyanya Revi mulai menerobos masuk kedalam lubang vagina Wati.
Uuggghhhh..peelaaannn.hhmmmhhhssshhhhssssllrr rpppp.., Wati melenguh saat kontol Charli mulai melesak masuk, ia merasakan memeknya seperti robek saat kontol Charli mulai melesak masuk itu.
Mendengar itu Charli mendiamkan gerakannya, ia memberikan kesempatan kepada lubang vagina Wati untuk beradaptasi dengan ukuran kontolnya, beberapa saat kemudian dengan sekali sentakan Charli menekan kontolnya dalam-dalam dilubang vagina Wati, perbuatannya membuat Wati menjerit,
Tapi yang terdengar dari mulut Wati hanya gumaman saja karena gerakan Charli tadi membuat tubuhnya terdorong kedepan dan akibatnya kontol Revi masuk hampir seluruhnya kedalam mulut Wati.
Hhhhmmppphhhhsssssllrrrpppppp..Wati menjerit tertahan.
Wati merasa memeknya seperti sobek, tapi ia juga merasakan kenikmatan yang sangat, Wati merasakan denyutan di batang kontol Charli yang terjepit erat oleh dinding vaginanya, dan ia sendiri merasakan otot dinding vaginanya berdenyut juga.
Wati mulai merasakan Charli dengan perlahan-lahan menarik kontolnyagesekan batang kontol Charli didinding vaginanya membuat Wati merem-melek karena kenikmatan yang sangat,
Sementara karena gerakan menarik Charli membuat tubuh Watipun tertarik kebelakang dengan sendirinya mulutnya mulai bergerak juga, kontol Revi yang hampir terbenam semuanya didalam mulutnya perlahan-lahan mulai keluar sedikit-demi sedikit dari kuluman mulut Wati,
Kemudian Charli mulai mendorong kembali kontolnya masuk kedalam lubang senggama Wati sehingga membuat kontol Revi mulai melesak masuk lagi kedalam mulut Wati,
Revi merasakan kenikmatan yang luarbiasa saat kontolnya tergesek-gesek oleh mulut Wati, lenguhan-dengusan dan desahan dari mereka bertiga kembali terdengar, keringatpun mulai mengalir keluar dari tubuh mereka.
Gerakan maju-mundur Charli mulai tidak beraturan, sementara pantat Revipun semakin terangkat, kedua tangannya memegangi kepala Wati, tubuhnya mengejang,
Watipun mulai merasakan hal yang sama dengan Revi dan Charli, puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka hampir mereka raih, lenguhan dan desahan Wati semakin sering terdengar, kepala Wati semakin cepat naik turun dan tidak seirama lagi dengan gerakan maju mundur Charli, sementara Watipun mulai menggerakkan pantatnya untuk menyambut sodokan Charli.
Akhirnya puncak kenikmatan itu mereka raih hampir berbarengan, dimulai dengan Revi yang melenguh panjang lalu Wati dan terakhir Charli yang melepaskan lahar kenikmatannya.
Ooohhhhh..aaaakkuuuu.keeellluaaaarrr.,™ Revi melenguh panjang.
Creeeetttt..ccccreeeettttcccreeet.. kontol Revi menyemprotkan cairan kenikmatannya di mulut Wati, disambut dengan lenguhan Wati yang juga merasakan puncak kenikmatannya.
Akkhuuuujuuuggaaa.ooohhhhhsssssllrppppp.sslll rpppp., Watipun melenguh sambil menelan sperma Revi yang keluar dalam mulutnya.
Sssseeerrr.ssseeerrr.ssseerrrr.. vagina Wati menyemburkan lahar kenikmatannya, Charli merasakan semburan hangat dibatang kontolnya.
Akkuuuu.kheeellluaaaarr.juuggaaaa.aaaaggghhhh .eeenaaakkk ssekalii, lenguhan Charli terdengar merasakan puncak kenikmatannya.
Creeeettt.creetttcreettt..kontol Charli menyemburkan lahar kenikmatannya didalam lubang vagina Wati, Wati merasakan kehangatan sperma Charli didinding vaginanya.
Nampak tubuh mereka bertiga mengejang menikmati puncak kenikmatan dari persetubuhan ini. Setelah badai nafsu mereka mereda serta tetesan terakhir dari lahar kenikmatan mereka telah menetes, akhirnya tubuh merekapun terkapar kelelahan, nafas mereka terlihat masih memburu, mata mereka terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka raih.
Jam di dinding kamar Wati menunjukkan pukul 02.00 pagi, saat itu Wati terbangun dari tidurnya dan ia baru menyadari bahwa sehabis pergumulan semalam dengan Revi dan Charli yang cukup menguras tenaganya, ia jatuh tertidur begitu pula dengan Revi dan Charli yang ikutan jatuh tertidur dengan posisi keduanya memeluk tubuhnya,
Hawa dingin AC di kamarnya membuat Wati kembali bergairah ingin disetubuhi kembali oleh kedua orang ini, nafsu birahinya kembali bangkit membayangkan kejadian semalam, perlahan-lahan kedua tangannya menggapai kebawah mencari kedua batang kemaluan Revi dan Charli.
Kemudian setelah kedua batang kemaluan itu berada dalam genggamannya, dengan lembut kedua kontol itu diremas-remasnya, perlahan-lahan kedua batang kemaluan itu bangun, seiring dengan semakin menegangnya kedua batang kemaluan itu,
Siempunya barangpun mulai melenguh menikmati remasan-remasan tangan halus Wati, mata mereka masih terpejam tapi naluri lelaki mereka sudah bangun terlebih dahulu, Wati yang mendengar lenguhan mereka semakin bernafsu meremas-remas kedua batang kemaluan mereka.
Kedua batang kemaluan mereka sudah betul-betul tegang dan siap untuk berperang dengan kemaluan Wati yang sudah mulai basah, setelah merasakan bahwa kedua batang kemaluan mereka betul-betul tegang Wati mulai bangkit dari posisi tidurnya kemudian Wati mulai berjongkok diatas tubuh Charli,
Perlahan-lahan batang kemaluan Charli diarahkan kelubang kemaluannya, dioles-oleskannya kepala kontol Charli dengan bibir vagina dan kelentitnya, Wati melenguh kegelian merasakan gesekan kepala kontol Charli dikelentit dan dibibir vaginanya,
Selang beberapa saat kepala kontol Charli ia selipkan di lubang kemaluannyasleepp, kemudian perlahan-lahan Wati mulai menurunkan pantatnyableessss srrtttbleesss., kontol Charli mulai masuk perlahan-perlahan dilubang kemaluan Wati.
Aaggghhhsssshhhhoouughhh terdengar Wati melenguh menikmati terobosan kontol Charli dilubang kenikmatannya.
Ouuuuggghhh.. Charlipun melenguh menikmati jepitan vagina Wati di batang kemaluannya, kedua matanya mulai perlahan-lahan terbuka.
kontol Charli akhirnya terbenam seluruhnya di lubang kenikmatan Wati, Wati merasakan kembali lubang kenikmatannya penuh sesak oleh jejalan batang kemaluan Charli yang besar, sesaat Wati tidak melakukan gerakan, ia ingin merasakan denyutan-denyutan batang kemaluan Charli didinding lubang kenikmatannya,
Wati merasakan sensasi yang luar biasa saat batang kemaluan Charli berdenyut-denyut sehingga membuat dinding lubang kenikmatannyapun berdenyut juga menimpali denyutan yang dibuat batang kemaluan Charli, Charli sendiri merasakan batang kemaluannya seperti diremas-remas dengan lembut.
Aagghhhh.ssshhhhaaaaahhh..kooontolllmmuu enak sekaliiii Wati mengerang keenakan.
Memeeeekk..ibuussshhhhaaaahhhhjuga enaakkk.bissaaangempoot Charli juga merintih keenakan.
Erangan mereka berdua membuat Revi terbangun, dan ia melihat Wati sudah menduduki Charli dan tangan Wati sedang memegangi kontolnya yang sudah tegang, tidak menunggu diperintah Revi mulai bangun dan mulai menyerbu tubuh Wati,
Mulutnya mulai menyerang kedua payudara Wati bergantian dengan tangannya, saat mulutnya menjilati dan menghisap payudara yang kiri, tangannya meremas-remas dan memilin-milin payudara yang kanan, aksi Revi membuat rintihan dan erangan Wati semakin menjadi.
Ouugghhhssshhhhaaaahhhggeeeliii.ouughhh..teru sssyaaa.hisaaappp..putingku.ooohhhniikkmmaatt Wati merintih keenakan dan kegelian.
Melihat itu Charli tidak mau diam, kedua tangannya memegang pantat Wati menyangga posisi Wati yang sedang berjongkok diatas tubuhnya, lalu Charlipun memulai gerakannnya, perlahan-lahan pantatnya mulai naik turun ssrrttttbleesssssssrrrtttbleesss, kontolnya keluar masuk dilubang kenikmatan Wati,
Aksi Revi dan gerakan Charli membuat rintihan Wati semakin menjadi-jadi, Wati dibuat merem-melek oleh aksi mereka berdua, Wati merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa berbeda dari yang ia rasakan semalam.
Wati tidak dapat bertahan lama menghadapi serangan kedua orang ini, puncak kenikmatannya sudah hampir diraihnya, lenguhannya semakin sering terdengar, tubuhnya mulai bergetar menikmati serangan kedua orang ini, tiba-tiba tubuh Wati mengejang, tangannya memeluk erat Charli sementara pantatnya ia tekan dalam-dalam menyambut sodokan Charli, kemudian gerakan tubuhnya terdiam,
Ouuugghhhh.aaagghhhh..nniikkmaataakuuukeeellu uaaarrsssssshhhhaagghhhhh Wati mengerang menikmati puncak kenikmatannya yang berhasil ia raih.
Creetsssssrrrrccreettsssrrr
Dinding vaginanya berdenyut-denyut kencang saat lubang kenikmatannya memuntahkan lahar kenikmatannnya, Charli merasakan hangatnya cairan kenikmatan Wati yang menyembur membasahi batang kontolnya, dan Charli merasakan denyutan-denyutan yang sangat kuat meremas-remas batang kontolnya.
Sesaat Wati tengkurap diatas tubuh Charli, nafasnya memburu, matanya terpejam merasakan kenikmatan yang baru saja ia rengkuh, Charli dan Revi membiarkan Wati menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja direngkuhnya.
Oohhnikmat sekali..hhmmmhWati bergumam sambil matanya masih terpejam, sementara bongkahan pantatnya terlihat mengejut-ngejut, nampaknya lubang kenikmatan Wati masih menyemburkan sisa-sisa cairan kenikmatannya.
Charli dengan lembut mulai menciumi Wati, bibir Wati dipagutnya dengan lembut yang dibalas oleh Wati, kedua lidah mereka bertautan, melihat kedua orang itu berpagutan Revi perlahan-lahan memulai kembali aksinya dengan menciumi punggung Wati sementara tangannya mulai meremas-remas kedua bongkahan pantat Wati dengan lembut,
Ciuman-ciuman Revi dan remasan-remasan tangan Revi dikedua bongkahan pantatnya membuat Wati menggelinjang kegelian, sementara Charli tidak melepaskan lumatan-lumatan dibibir Wati.
Hhhhhmmmmhhhslllllrrppp. hhhhmmmsssllrrppp Wati dan Charli bergumam dan melenguh bersamaan.
Saat itu ciuman Revi perlahan-lahan semakin menurun kebawah kearah pantat Wati, Wati semakin menggelinjang kegelian, entah apa yang merasuki Revi atau karena Revi pernah melihat film BF yang ada Double Penetration, ciuman Revi mulai beralih ke pantat Wati, lubang pantat Wati yang terpampang dimata Revi tanpa merasa jijik mulai Revi ciumi,
Aksi Revi semakin membuat Wati menggelinjang, entah kenapa Wati merasakan nafsunya perlahan-lahan mulai bangkit kembali, tak lama berselang Revi menghentikan ciuman dilubang pantat Wati, Revipun mulai memposisikan tubuhnya dengan dibelakang tubuh Wati yang masih tengkurap diatas tubuh Charli,
Kemudian Revi mulai mengoles-oleskan kepala kontolnya dilubang pantat Wati, aksinya ini membuat Wati menggelinjang karena geli dan kaget, tapi Wati tidak dapat berbuat banyak karena tubuhnya sedang dipeluk dengan eratnya oleh Charli, Wati hanya bisa pasrah merasakan gesekan-gesekan kepala kontol Revi dilubang pantatnya.
Eeehhh.Git!..aaapppaa..yang kamu lakukanooohhh..geelii.jjanggaan..dimasukkan kontolmu kesitusssshhh Wati merintih kegelian dan ketakutan, Wati takut kalau Revi memasukkan kontolnya kelubang pantatnya.
Tenang bu, nanti juga enak..ibu pasti ketagihan Revi menjawab dengan tenang.
Sleeppp.Revi menyelipkan kepala kontolnya dilubang pantat Wati, Wati mengerang saat lubang pantatnya mulai disesaki kepala kontol Revi, Wati tidak dapat berbuat banyak, karena pelukan Charli yang erat ditubuhnya dan tangan Revi yang memegangi pinggangnya, yang hanya Wati bisa lakukan hanya menggerakkan kepalanya, Wati merasakan perih saat kepala kontol Revi mulai menerobos lubang pantatnya.
Srrtttttbleeesssssssrrrttt.bleessssssssrtttbl leessss.perlahan-lahan Revi mulai mendorong masuk kontolnya dilubang pantat Wati, Revi merasakan jepitan lubang pantat Wati sangat ketat sekali melingkari batang kemaluannya, dan Revi merasakan ketatnya gesekan dinding lubang pantat Wati dibatang kemaluannya,
Sementara Revi merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa dengan jepitan lubang pantat Wati, Wati sendiri merasakan kesakitan dan perih yang luar biasa dilubang pantatnya.
Ouugghhh.sssshhhhhsssaaakkkitttt..peeriihhhuuu gghhh.amppuunn..Git..cabut kontolmu peeriihh..ssshhhsaakiittt Wati menjerit kesakitan.
Shhhaaggghhsssebeeentar bu,nanti perihnya juga hiilllaangnnantiii..ibu juga akan merasakan eenaaakkk Revi menjawab.
Bleessss..Dengan sekali hentakan akhirnya seluruh batang kemaluan Revi terbenam seluruhnya di lubang pantat Wati, hentakan Revi membuat Wati melenguh kesakitan, sementara Revi sendiri dan Charli merasakan kenikmatan yang sangat luarbiasa,
Mereka merasakan jepitan dikontol mereka sangat erat sekali, baik Revi maupun Charli merasakan kedutan-kedutan yang tiada taranya, selain kedutan-kedutan dari dinding kedua lubang Wati mereka masing merasakan kedutan-kedutan batang kemaluan mereka, Revi merasakan kedutan batang kemaluan Charli, Charli sendiri merasakan kedutan batang kemaluan Revi.
Tak lama berselang Revi dan Charli mulai memaju-mundurkan kontol mereka, mereka tidak memperdulikan jeritan kesakitan Wati, yang mereka pikirkan saat ini adalah kenikmatan yang sangat luar biasa, nampak kontol mereka keluar masuk dengan perlahan dikedua lubang Wati.
Ssrrrtttbleess.ssrrttttbleesss.ssrtttbleeess
Ouughh.aaagghhh..enak..sekallii. Revi melenguh keenakan.
Iyaaahhmemeknya jaddiii.,..ttaammbah seempittmememang.,eenaakk.. Charlipun mengerang keenakan.
Ouughh.cssaakiiitsudaaaahhakkuu.ctidddakk..ckkua ttcpperiihhhooouughhh..campunn.. Wati merintih kesakitan.
Revi dan Charli mendengar rintihan Wati bukannya menghentikan gerakan mereka, tapi malah menambah ritme gerakan mereka gerakan kontol mereka semakin cepat keluar masuk dilubang kemaluan dan pantat Wati.
Gerakan keluar masuk kontol mereka semakin lancar dikarenakan lubang kemaluan Wati yang semakin banyak mengeluarkan cairan pelican ini, dan kedua kontol mereka yang juga semakin banyak mengeluarkan cairan pelicinnya. Ngocoks.com
Perlahan-lahan rintihan kesakitan Wati berganti menjadi erangan dan lenguhan kenikmatan, rasa perih yang tadi dirasakan oleh Wati berganti menjadi rasa nikmat yang belum pernah Wati alami selama ini, Wati mulai bisa merasakan gesekan-gesekan kedua batang kontol Revi dan Charli pada dinding lubang kemaluan dan pantatnya.
Terlebih Wati merasakan sensasi yang sangat luarbiasa pada dinding yang membatasi antara lubang vagina dan lubang pantatnya, karena didinding itu ia merasakan pergesekan yang sangat luar biasa.
Wati merasakan kontol Charli dan Revi menggesek-gesek dinding tersebut dengan eratnya, mata Watipun dibuat merem-melek, lenguhan-lenguhan kenikmatannya semakin kuat.
Ouughhh.sssshhhaaaaghhhenaakksssshhh..terusss .aaaagghhh.oouughhh.kontoooolllkalian mmeemmbuuaatkkkuu.mellaaayang.oougghh.terusss. .jjangaan..berhenti.. Wati meracau keenakan.
Akkuussudahbbillanngtadipasti .. ibuuuuakaaaann..keeenakaannhhhhmmmm lubang pantat ibu gaaakkkkalahh..denganhhmmm.aaagggmmeemek ibuenaakknya..™ Revi menjawab sambil mengerang keenakan..merasakan sempitnya lubang pantat Wati.
Iyaaahhhakuu juggaaakeeenakaan..memeknya tambah seeempiittniiihhhaaaagghhh ooughhhaakuu juga pengen nyobaaiiinnnanusssnya nanti Erang Charli yang juga sedang merasakan kenikmatan yang sangat luarbiasa.
Keringat mereka semakin banyak keluar, bunyi beradu tubuh mereka yang penuh dengan keringat menambah nafsu mereka semakin memuncak, lenguhan dan erangan mereka semakin sering terdengar,
Gerakan kontol Charli dan Revi semakin cepat keluar masuk di kedua lubang Wati, tak lama berselang gerakan tubuh Revi dan Charli semakin tidak beraturan, nafas mereka semakin memburu.
Ouugghhhakuuutidakk..tahhaanlagiakkummaaaau. .keluuaaarraarrrgghhhsshhss ..eenaaakkkmemmekkmmibbuuu. Charli mengerang keenakan saat merasakan puncak kenikmatan yang berhasil ia rengkuh kembali.
Iyyyaaaa.aargghhhhakuuujugga..tidak. taahhhaan nllagiiaakuuujuga..mau..keluaroouggghheenaaak kk.. betulngentooottt. sssaaama..ibuuu.. Revi pun mengerang menimpali erangan Charli, iapun merasakan puncak kenikmatannya yang berhasil direngkuhnya kembali.
Akkkuuujugggaaa.oouggghhh.aaaaaaarrghhh..kon toooollkaliiiaaannnmmemang.. betulll. eenaaakkk.. aaaaahhhh.. sssshhh.akkuuube tuuulllpppuuaaasssoohhhh.. Wati melenguh keenakan menyambut penggapaian dari puncak pendakian kenikmatanya yang untuk kedua kalinya ia capai di dinihari ini.
Creeetttssrrrrr.creettttssssrr.ccrreettt..sssr r.ccreettt.lahar kenikmatan mereka menyembur berbarengan, kemaluan mereka mengejut-ngejut bersamaan menembakkan cairan kenikmatan mereka, tubuh mereka mengejang bersamaan, erangan dan lenguhan mereka terdengar bersahutan.
Akhirnya setelah tetes terakhir dari lahar kenikmatan mereka keluar dari kemaluan mereka, dan badai nafsu mereka mereda, ketiganya terkapar, tubuh mereka terlentang berdampingan sementara nafas mereka masih memburu, dan mata mereka terpejam menikmati sisa-sisa dari pergulatan birahi mereka yang baru saja mereka raih sampai kepuncaknya.
Pergulatan mereka bertiga masih dilanjutkan terus sampai matahari terbit, dengan berbagai perubahan posisi, kadang Charli yang menggarap lubang pantat Wati sementara Revi menggenjot memek Wati dari bawah,
Atau Revi menggenjot anus Wati dengan gaya doggie style sementara Charli didepan memaju-mundurkan kontolnya dimulut Wati, berbagai posisi mereka coba dan nafsu Wati betul-betul terlampiaskan oleh aksi Charli dan Revi.
Semenjak kejadian malam itu, Wati yang tadinya seorang istri yang menerima keadaan dan tidak pernah mengetahui bahwa bersetubuh itu sangat nikmat berubah menjadi Wati yang ingin dipuaskan setiap kali bersetubuh,
Tetapi suaminya tidak pernah dapat memuaskan Wati seperti biasanya, suaminya selalu keluar duluan pada saat Wati baru mulai terangsang, setelah itu suaminya langsung tertidur tanpa memperdulikan lagi keadaan istrinya. Hal ini membuat Wati ingin selalu mencari lagi laki-laki seperti Andi yang dapat memuaskan hasrat birahinya.
Seperti malam itu setelah melakukan hubungan suami istri, suaminya langsung terlelap, sementara Wati merasa tersiksa karena birahinya tidak terlampiaskan, memeknya terasa gatal ingin merasakan sodokan-sodokan kontol.
Dengan penuh kesal Wati beranjak dari tempat tidurnya lalu ia menuju kedapur untuk mengambil segelas air, sambil memegang gelas air minum Wati beralih menuju keteras depan, kemudian Wati duduk disofa yang ada diteras.
Saat Wati sedang duduk merenung didalam kegelapan malam, Wati melihat sesosok tubuh dari kejauhan sedang berjalan mendekati rumahnya, setelah dekat Wati mengetahui sesosok tubuh itu adalah seorang Satpam diperumahan dimana ia tinggal, nampaknya Satpam ini sedang menjalankan tugasnya berkeliling komplek yang bersistem cluster ini.
Melihat sosok tubuh Satpam itu yang kekar Wati tertarik dan birahinya yang belum terlampiaskan berkobar kembali. Tanpa banyak pikir Wati melambaikan tangannya kearah satpam itu, si satpam yang mengetahui dirinya dipanggil segera menghampiri Wati.
Selamat malam, bu dengan sopan satpam itu menyapa.
Wati memperhatikan nama Satpam itu diseragamnya lalu membalas sapaannya, malem pak Revi,
Sementara itu mata Revi tak berkedip menatap tubuh Wati yang terbalut daster tipis dan disinari oleh lampu teras sehingga membuat tubuh Wati yang sexy terbayang dengan jelas, membuat birahi Revi bergolak,
Perlahan-lahan pentungan diselangkangannya menegang, membuat celana satpamnya menggelembung, semua ini tidak terlepas dari mata Wati yang memang dari tadi sudah mulai mencuri-curi pandang kearah selangkangan Revi.
Adaaaaapaaa..bu, tanya Revi dengan sedikit terbata-bata karena menahan nafsu birahinya yang menggelegak.
Dimatanya terlihat kedua bukit kembar Wati yang menonjol dan kedua putingnya yang berwarna merah muda tercetak dengan jelas dibalik dasternya, sementara pandangan matanya melihat diselangkangan Wati bayangan hitam dari balik dasternya, dalam harinya membatin nyonya ini tidak pakai apa-apa lagi dibalik dasternya,
Revipun menelan air liurnya, ingin rasanya ia menerkam tubuh Wati ini dan menggenjotnya, tapi pikiran jernihnya masih berjalan karena statusnya yang sebagai satpam dikomplek perumahan ini, bisa-bisa kehilangan pekerjaannya kalau ia melakukan pikirannya itu.
Bapak, bisa tolongin saya? tanya Wati.
Apaa..yang bisa saya bantu bu? Revi berbalik tanya, suaranya bergetar menandakan Revi sedang dipenuhi oleh nafsu birahinya.
Sini, pak. Ikutin saya, yach, kata Wati tersenyum.
Watipun melangkah menuju kedalam rumahnya diikuti oleh Revi yang masih bingung dan semakin bernafsu, Revi melihat bongkahan pantat Wati yang tercetak karena tanpa Wati sadari dasternya terjepit oleh belahan pantatnya saat ia duduk tadi, Revi merasakan kontolnya tambah mengeras.
Setelah menutup pintu depan dan menguncinya, Wati melangkah menuju kekamar tidur tamu yang tidak terlalu berjauhan dengan ruang tamu, Revi masih mengikutinya dengan penuh tanda tanya, hatinya membatin apa yang dibutuhkan oleh nyonya muda ini dari dirinya, sesampainya didalam kamar tidur, Wati langsung menutup pintu kamar dan menguncinya.
Saya, butuh bantuan bapak untuk muasin saya, Wati berkata sambil tangannya mulai meraih kemeja seragam satpam Revi, dan mulai membukai kancingnya satu persatu dengan sangat cekatan.
Setelah kemeja Revi terlepas, tangan Wati beralih kecelana Revi, celana Revi dengan cepat telah terbuka, lalu Wati menurunkan celana seragam itu kebawah, tapi Wati agak kesulitan menanggalkan celana itu karena terhalang oleh sepatu Satpam Revi.
Pak, lepaskan sepatunya dong, kata Wati.
Revi yang masih belum lepas kagetnya karena mendengan perkataan Wati tadi dan perbuatan Wati yang melucuti pakaiaannya, mengikuti perintah Wati dengan melepaskan sepatunya, sekarang Revi hanya mengenakan celana dalamnya saja, tonjolan dibalik celana dalamnya membuat Wati semakin bernafsu,
Dengan bernafsu ditariknya kebawah celana dalam Revi sehingga kontol Revi terangguk-angguk dengan gagahnya, Wati terbelalak melihat kontol Revi yang lebih panjang dan besar dari punya Andi, apalagi kalau dibandingkan dengan punya suaminya,
Sambil menurunkan celana dalam Revi Watipun berjongkok didepan Revi dan kontol Revi yang berdiri dengan tegak itu mulai dijilatinya, dari mulai ujung kepalanya sampai kepelernya, sambil kadang-kadang ditingkahi dengan kuluman-kuluman dan hisapan hisapan lembut,
Membuat Revi yang masih seperti bermimpi ini mendesah-desah keenakan, batin Revi masih belum mempercayai apa yang terjadi ini, tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikirannya bahwa kontolnya akan dijilati dan dikulum-kulum oleh wanita secantik dan sesexy Wati apalagi wanita ini termasuk dari golongan yang terhormat, yang secara tidak langsung adalah yang membayar gajinya.
Oughhaaaahhhh.sshhhhhaaaghhhhbuuu.uueennaaak kktennaaanoougghh Revi mengerang keenakan, menikmati kontolnya yang sedang dikaraoke oleh Wati.
hhhmmmssshhssssssllrrpppssssllrppphhhhmmm..ko ntolmu besar sekali, Wati bergumam sambil tetap asyik mengulum dan menjilati pentungan Revi, tangan kirinya asyik memegangi pentungan Revi, sementara tangan kanannya asyik mengelus-elus memek dan kelentitnya.
Revipun akhirnya tidak mau diam saja, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua bukit kembar Wati yang masih tertutup daster, remasan-remasan kasarnya mulai membuat Wati menggelinjang kegelian, Watipun merasakan lubang vaginanya semakin basah,
Watipun menghentikan aksinya, kemudian ia berdiri lalu mulai melepaskan dasternya sehingga sekarang Wati telanjang bulat didepan Revi, mata Revi terbelalak melihat keindahan tubuh Wati, betul-betul ia seperti bermimpi, tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia akan melihat tubuh Wati telanjang apalagi akan menikmatinya seperti saat sekarang ini.
Setelah melepaskan dasternya Wati merebahkan tubuhnya diranjang, kemudian Watipun mulai mengangkangkan kedua belah kakiknya, sehingga lubang kenikmatannya yang berwarna merah terpampang dihadapan Revi.
Ayo pak, beri aku kepuasan, Wati berkata sambil tangannya mengelus-elus kelentit dan lubang vaginanya.
Mendengar permintaan Wati itu, Revi tersenyum lalu menghampiri Wati yang sudah terlentang menantikan sodokan pentungan satpamnya. Diusap-usapkannya kepala kontolnya dibelahan vagina dan dikelentit Wati, membuat Wati menggelinjang kegelian, hasrat birahinya semakin bertambah bergelora, nafasnya semakin memburu.
Oughhh.paaakk. jaaanggaannn. dielussss-elusss..sssshh.. aagchhhh mmaasuukkiin. kememekku paakkk ooughhhaakuuu tidak taahan lagiceepaatpaakkakuu..ingin merasakan kontolmuuuyang besaaarr itu™ Wati mengerang menyuruh Revi untuk cepat memasukkan kontolnya kedalam memeknya.
Dengan perlahan-lahan Revi mulai menyelipkan kepala kontolnya dibelahan memek Wati, setelah itu dengan perlahan-lahan Revi mulai menekan kontolnya, kontol Revi mulai melesak kedalam lubang senggama Wati perlahan-lahan,
Wati mengejang merasakan kontol Revi yang besar melesak kedalam lubang vaginanya, ia merasakan agak sedikit sakit karena besarnya kontol Revi dan karena untuk pertama kalinya juga vaginanya diterobos oleh kontol besar.
kontol Revi perlahan-lahan mulai terbenam didalam lubang senggama Wati, setelah lebih dari setengah dari panjang batang kontolnya terbenam didalam memek Wati, Revi mulai mengangkat kedua belah kaki Wati,
Kemudian kedua kaki Wati ditekan kearah tubuh Wati sendiri, sehingga lutut Wati hampir menyentuh dada Wati sendiri, dengan posisi seperti itu Revi lalu menghentakkan kontolnya sekaligus,
Sehingga seluruh batang kontolnya terbenam dalam memek Wati, sentakan Revi membuat Wati terhenyak dan menahan nafas, Wati merasa memeknya seperti robek, tak lama berselang Revi mulai memaju-mundurkan kontolnya dengan perlahan karena tadi saat ia menghentakkan kontolnya ia melihat Wati meringis menahan sakit.
Lama-lama rasa sakit dilubang memeknya mulai hilang terganti dengan rasa nikmat yang sangat melebihi kenikmatan yang ia rasakan bersama Andi, nampaknya Revi sangat berpengalaman dalam urusan ngentot dan memuaskan wanita.
Desahan, erangan dan lenguhan kenikmatan semakin sering keluar dari mulut Wati dan Revi, keduanya betul-betul merasakan kenikmatan duniawi yang belum pernah dialami oleh mereka selama ini, Wati memang belum pernah merasakan sensasi bersetubuh seperti sekarang ini,
Wati merasakan lubang senggamanya penuh sesak oleh jejalan kontol Revi, seluruh area sensitif didalam lubang senggamanya tersentuh oleh gesekan-gesekan kontol Revi,
Sementara Revi sendiri belum pernah merasakan tubuh mulus dan putih dan lubang vagina yang sempit seperti yang dimiliki oleh Wati, apalagi keharuman tubuh Wati yang menambah hasrat birahinya.
Ouughh.. paakk.. kontolmuuubesaaarrsekaaliii.. penuh memekkuuu.. dibuatnyaa Wati mengerang-erang kenikmatan menikmati sodokon-sodokan kontol Revi.
Buuuaaaghhhmemeekkibuuujuuugaaseemppitsekaa lliiierang Revi keenakan menikmati jepitan memek Wati dibatang kontolnya. Ngocoks.com
teruussspaakk.puaasskkaan..aakhhuusshhh..aaach h.eenaakkkooughhhWati mendesah-desah, sementara tubuhnya mengejang-ejang menikmati sodokan-sodokan Revi.
Kadang-kadang Wati mengangkat pinggulnya menyambut kedatangan kontol Revi, mengakibatkan kontol Revi terbenam lebih dalam, dan menyentuh dinding rahimnya.
Gelinjangan tubuh Wati menikmati persetubuhan ini semakin menjadi-jadi saat Revi mulai menciumi leher Wati yang jenjang dan jilatan-jilatan dikedua belah telinga Wati, membuat sensasi persetubuhan ini semakin menjadi-jadi. Kedua bibir mereka pun kadang-kadang berpagutan dengan penuh nafsu, kedua lidah mereka saling bertautan.
Tiba-tiba tubuh Wati mengejang sementara tangannya meremas-remas rambut Revi, kedua kakinya mengait pinggul Revi, pinggulnya terangkat menyambut sodokan Revi, merasakan ini Revi pun semakin mempercepat sodokan-sodokannya,.
Ouuggg..paakkk.eenaakksekaaalii.ooughhhaakhhu ummauuu..keluuaaar..aaachhh.. Wati mengerang, tubuhnya mengejang menyambut puncak birahinya yang akan tercapai.
Agghhhbuuuakhuuujughaaa,.mmaauukellluar.oou ghhh.Revipun mengerang bersamaan dengan erangan Wati.
Creeetttt.sssrrrrr…creeeetssssrrrrcccreeett t..ssrrr
Wati dan Revi berbarengan menggapai puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka ini, kedua kemaluan merekapun berbalasan memuntahkan lahar kenikmatannya, mereka berdua merasakan kedutan-kedutan kemaluan pasangan masing-masing dan semburan-semburan hangat dari lahar kenikmatan mereka.
Setelah tetes terakhir dari lahar kenikmatan mereka keluar, Revi perlahan-lahan mulai menarik kontolnnya yang sudah mulai mengecil, dari lubang senggama Wati nampak mengalir cairan putih bercampur dengan lendir bening, menetes kekain sprei.
Terimakasih pak, bapak telah memberikan saya kepuasan, Wati berkata kepada Revi masih dengan nafas yang memburu.
Sama-sama, Bu..kalau nanti ibu butuh bantuan saya lagi, ibu bisa panggil saya lagi, jawab Revi sambil menawarkan bantuannya lagi.
Dibalas dengan senyuman oleh Wati, kemudian kedua insan ini kembali mengenakan pakaian mereka kembali, setelah selesai Wati mengantar Revi kepintu dan memberikan kecupan dipipi Revi sambil mengucapkan terimakasih lagi, setelah itu Wati mengunci pintu dan menuju kekamar tidurnya.
Hari ini Tarno kembali menjejakkan kakinya di Jakarta, dari airport ia langsung menuju kekantornya, dalam perjalanan menuju kekantornya ia menelepon istrinya memberitahukan bahwa ia sudah berada diJakarta dan sedang dalam perjalanan menuju kekantornya,
Ia menjelaskan kepada istrinya bahwa kepulangannya memang mendadak karena ada pertemuan dengan kliennya diJakarta. Watipun hanya mengiyakan saja tanpa memberikan komentar apapun, batinnya berkata ada di Jakarta ataupun tidak ada di Jakarta tidak ada pengaruhnya untuk dia,
Karena selama ini Tarno tidak pernah memberikan nafkah bathin untuknya, ia selalu mendapatkan nafkah bathin dari orang lain, jadi kalau Tarno di Jakarta malah membuat sulit Wati untuk melakukan aktivitas seksnya.
Rencana Wati hari ini untuk menikmati batang kemaluan Yono lagi menjadi batal karena telpon suaminya tadi, sementara ia merasakan lubang vaginanya sudah gatal ingin digaruk oleh kontolnya Yono, tapi apa daya suaminya ada di Jakarta,
Wati takut saat dia melakukan persetubuhan dengan Yono dan saat itu juga suaminya menelpon atau suaminya pulang lebih awal, bisa kacau nanti semuanya, akhirnya Wati membatalkan rencananya untuk pergi keluar pada hari ini, hatinya berkata biarlah akan kutunggu sampai suaminya pergi keluar kota lagi, baru kupuaskan dahaga bathinku ini.
Siangnya Wati betul-betul gelisah, dia betul-betul ingin sekali merasakan sodokan-sodokan batang kemaluan lelaki, karena menahan desakan hasrat birahinya, kedua pipi Wati memerah, Wati saat itu sedang duduk santai di ruang keluarga menonton TV tanpa sadar tangannya mulai mengusap-usap bibir vaginanya dari balik CDnya,
Saat itu Wati mengenakan baju model baby doll, roknya sedikit terangkat sehingga CD putihnya terlihat dan pahanya yang putih mulus pun terlihat dengan jelas, Wati yang sedang asyik masyuk tidak menyadari hal itu, yang ada dalam pikirannya sekarang adalah batang kemaluan lelaki yang tegang dan besar.
Usapan tangannya di kelentitnya membuat vaginanya mulai basah, Wati mulai mendesah perlahan, menikmati belaian lembut tangannya di kelentit dan dibibir vaginanya, tangan kirinya mulai meremas-remas payudaranya, kedua payudaranya yang tidak mengenakan BH silih berganti diremas-remas oleh tangan kirinya,
Ia membayangkan Yono sedang meremas-remas kedua payudaranya silih berganti dan ia juga membayangkan saat itu Yono juga sedang menjilati kelentit dan vaginanya, vaginanya semakin basah, hasrat birahinya semakin memuncak.
Ruangan keluarga itu letaknya cukup berjauhan dengan dapur dan ruang makan, jika sedang berada didapur atau diruang makan kegiatan apapun yang terjadi diruang keluarga tidak akan terlihat dari dapur atau ruang makan, begitu pula sebaliknya,
Dan para pembantunya bila sudah selesai bebenah diruangan keluarga atau diruangan lainnya, mereka akan berkumpul diruangan mereka, karena Tarno telah menyediakan ruangan untuk menonton TV bila pekerjaan mereka sudah selesai, ruangan mereka terletak dekat dengan kamar mereka yaitu dekat dengan garasi mobil, jadi kegiatan Wati saat ini tidak ada satu orang pun yang melihatnya.
Gejolak birahi Wati semakin meningkat, desahannya semakin sering terdengar, kedua payudaranya yang tidak mengenakan BH sudah tidak tertutup apa-apa lagi, kedua putingnya sudah mengeras dan mencuat keluar,
CDnya sudah melorot sampai paha, dan terlihat jari tengah tangan kanannya sudah berada dalam jepitan vaginanya, dan terlihat jari tengahnya sedang keluar masuk di lubang vaginanya, terlihat pantatnya naik-turun dari kursinya seiring dengan keluar masuk jari tengahnya.
Wati yang sedang berusaha keras untuk mencapai puncak birahinya tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang menyaksikan aksinya, kedua bola mata yang menyaksikan tingkah Wati itu terbelalak, jantungnya berdegup kencang nafasnya memburu,
Pemandangan yang disaksikan oleh pemilik kedua bola mata itu, yang dalam mimpinyapun tidak pernah terbayangkan olehnya, kedua payudara Wati yang setengah terbuka dan kelihatan kedua putingnya dan sedang diremas-remas bergantian oleh tangan kirinya,
Kemudian dibawah ia melihat belahan bibir vagina Wati yang kadang terlihat dan kadang tidak terlihat karena jari tengah tangan kanan Wati sedang keluar masuk dilubang vaginanya itu, semua itu membuat si empunya mata tersebut berkali-kali menelan ludah, seumur hidupnya belum pernah ia menyaksikan pemandangan indah seperti ini.
Si empunya mata merasakan kontolnya mulai mengeras melihat semua itu, hampir tanpa berkedip kedua matanya tertuju ketubuh Wati, nafasnya semakin memburu melihat ulah Wati, tubuh Wati terlihat olehnya meregang-regang, kontolnya semakin mengeras,
Terlihat celana pendeknya menggelembung oleh desakan kontolnya yang seolah ingin keluar dari sekapan celana pendeknya, pada saat kepala Wati mendongak kebelakang, kedua matanya yang setengah terpejam menangkap sesosok tubuh siempunya mata tadi, Wati sungguh kaget sekali karena ada orang yang sedang menyaksikan ulah liarnya tersebut, aksi liar kedua tangannya berhenti seketika.
Ehhh, Tono sedaang apa kamuuu, Wati berkata dengan terengah-engah, kaget dan jengkel karena puncak birahinya tidak terlampiaskan.
Eeehhhaaanuuuu..aaanuuubu, Tono kaget mendengar teguran Wati, karena saat itu dirinya sedang asyik melihat aksi nyonyanya tersebut.
Biarpun kaget tapi kedua mata Tono tidak melepaskan pandangannya dari tubuh Wati yang masih agak terbuka, hal ini tidak Wati sadari karena ia kaget dengan kehadiran Tono diruangan tersebut, yang hanya Wati ingat lakukan saat ia berdiri dari kursinya tadi adalah CDnya yang ia benahi, sehingga saat ia berdiri berhadapan dengan Tono kedua payudaranya yang putih mulus itu masih terpampang dengan jelas dihadapan Tono.
Anu..anu apa,Wati berkata kepada Tono dengan jengkel, karena malu dan karena gejolak birahinya tidak terlampiaskan.
Eeehhhini..ini..,Bu. Sayaamau minta uang untuk beli bahan pembersih kolam, yang kita punya sudah habis, Tono menjawab agak tergagap-gagap, dengan kedua matanya tetap tertuju kearah payudara Wati yang seolah-olah menantang ingin diremas.
Ton, apa yang kamu lihat tadi, jangan sampai ada orang lain yang tahu, kalau sampai ada yang tahu, kamu saya pecat, ancam Wati, dan saat itu kedua mata Wati melirik kearah selangkangan Tono, dan ia melihat tonjolan di celana pendek Tono, Wati tahu bahwa kontolnya Tono sudah pasti sedang berdiri dengan gagahnya di balik celana pendeknya itu.
Hati Wati mulai ragu antara ingin menikmati sodokan batang kemaluan lelaki dengan takut akan suaminya pulang lebih awal, ia melirik jam dinding yang ada diruangan tersebut, pukul 1.30 siang, hatinya membatin suaminya tidak mungkin pulang cepat,
Ia bisa melakukan quickie sex dengan Tono untuk meraih puncak kenikmatannya yang terganggu. Akhirnya nafsu birahinya mengalahkan akal sehatnya, Watipun mengambil keputusan untuk merasakan batang kemaluan Tono mengaduk-aduk lubang vaginanya.
IyyaaaBu..saya sumpah tidak akan cerita ke orang lain,Jawab Tono ketakutan. Tono betul-betul merasa ketakutan dan merasa bersalah dengan kelakuannya yang melihat tubuh Wati yang setengah telanjang, tapi kedua matanya tidak pernah beranjak dari payudara Wati yang menggantung dengan indahnya, payudara Wati yang putih mulus dihiasi oleh kedua putingnya yang merah muda dan sudah menyembul keluar dan mengeras itu.
Setelah menimbang-nimbang dengan segala kemungkinannya, Watipun mengambil keputusan untuk melakukan quickie sex dengan Tono, lalu iapun memerintahkan Tono untuk duduk di sofa.
Duduk, kamu, perintah Wati.
Tono menuruti perintah Wati untuk duduk, iapun duduk di sofa yang ditunjuk oleh Wati, dengan hati penuh kebingungan dan dengan tatapan mata yang tidak pernah terlepas dari payudara Wati.
Ingat kamu jangan cerita kepada siapapun, cukup hanya kita berdua yang tahu masalah ini, hhhmmm .., ancam Wati kembali sambil berjalan menghampiri yang sudah duduk di sofa, tanpa membuang waktu Watipun mulai menurunkan celana pendek Tono sampai ke lutut.
Batang kemaluan Tono yang sudah tegang terangguk-angguk saat celana pendeknya terlepas, ternyata Tono pada saat itu tidak mengenakan CD, Wati kaget karena ia tidak menyangka bahwa Tono tidak mengenakan CD, kontolnya yang sudah sangat tegang sekali teracung-acung dihadapannya.
Ingat, Ton, apapun yang terjadi kamu jangan cerita kepada siapapun,kembali Wati berkata.
Iyaah..busaaayyyaaa.jaanji,jawab Tono gagap, karena ia kaget akan aksi nyonyanya ini yang membuka celana pendeknya, ia sendiri bingung, dalam hatinya berkata apa yang dikehendaki oleh nyonyanya ini, karena belum pernah selama ini ada perempuan yang melihat kontolnya apalagi dalam keadaan tegang, Tonopun merasa malu karena nyonyanya sudah melihat kontolnya yang tegang itu.
Tangan kanan Wati segera meraih batang kemaluan Tono, iapun segera mengangkang diatas pangkuan Tono, sementara tangan kirinya meraih CDnya dan menarik salah satu pinggiran CDnya kesamping, sehingga belahan bibir vaginannya terlihat dengan jelas oleh Tono, Tono yang belum pernah melakukan hubungan badanpun dibuat bingung oleh aksi Wati,
Dan saat Wati mulai mengoles-oleskan kepala kontolnya kebibir vaginanya, Tono merasakan geli yang aneh saat kepala kontolnya bersentuhan dengan bibir vagina Wati, kontolnya berdenyut-denyut, tanpa membuang waktu Wati segera menyelipkan batang kemaluan tersebut di bibir vaginanya dan ia mulai menekan pantatnya kebawah dengan perlahan dan batang kemaluan Tono perlahan-lahan menyeruak masuk di lubang vagina Wati.
Ssleeeepppp..bleeessss.bleeesss..bleesss dengan perlahan-lahan kontolnya Tono mulai melesak masuk di lubang memek Wati dan akhirnya terbenam seluruhnya, Tono merasakan kenikmatan yang luar biasa yang belum pernah ia alami selama ini, rasa geli yang aneh menyelimuti dirinya, saat kontolnya terjepit dalam lubang memek Wati, Tono merasakan kontolnya seperti ada yang meremas-remas.
Ooouuuggghhhh.., Wati melenguh saat lubang memeknya diterobos oleh kontolnya Tono.
Eeeeggghhhh.., Tonopun mengerang merasakan jepitan lubang vagina Wati di kontolnya.
Dengan kedua tangan bertumpu pada sandaran kepala sofa, Wati perlahan-lahan mulai bergerak, menaik turunkan pantatnya, kedua payudaranyapun terguncang naik turun seiring dengan naik turun pantatnya, Tono yang masih bingung dengan apa yang terjadi hanya bisa melotot melihat kedua payudara Wati yang terombang-ambing dihadapan matanya.
Aaagghhheenaaakkk ton, kaamuuujangan melongo..saaaajjaaooogghhh hisap kedduaaatetekku remaaassss.remaaasss,Wati mendesah keenakan.
Tono yang mendengar perintah Wati mulai melakukannya, kedua tangannya mulai meraih payudara Wati yang sedang terombang-ambing itu, lalu ia meremas kedua payudara tersebut, karena belum pernah ia melakukan hal tersebut,
Wati merasakan remasan tangan Tono di kedua payudaranya agak kasar, tapi sensasi yang ditimbulkan oleh remasan kasar tangan Tono membuat Wati merasakan hal baru, gairah birahinya yang sempat tertunda tadi mulai meningkat lagi, mulut Tonopun mulai bergantian menghisap-hisap kedua payudara Wati, hisapan-hisapan mulut Tonopun tidak beraturan,
Tono betul-betul menghisap tetek Wati seperti ia menyedot minuman, akibatnya Wati kembali merasakan sensasi yang berbeda daripada biasanya, hisapan-hisapan kuat Tono pada kedua teteknya membuat ia menggelinjang, Watipun merasakan geli yang aneh dikedua payudaranya tersebut.
Tono yang belum pernah melakukan seks ini, merasakan kenikmatan yang luar biasa, kenikmatan yang belum pernah ia alami selama ini, mulutnya mendesah-desah ditengah kesibukkannya menghisap-hisap payudara Wati, matanya merem melek menikmati jepitan lubang vagina Wati pada kontolnya,
Tono merasakan kontolnya bergesekan dengan lubang vagina Wati, ia merasakan geli yang luar biasa, kontolnya semakin berdenyut dengan kuat dan semakin menegang, Wati merasakan kontolnya Tono yang semakin mengeras,
Wati merasakan kontolnya Tono begitu tegang dan keras, dinding lubang vaginanya merasakan kekerasan kontolnya Tono tersebut, cairan birahinya semakin banyak bercampur dengan cairan birahinya Tono, akibatnya suara berdecak dari pertemuan dua kemaluan merekapun terdengar, menambah semangat Wati untuk menaik-turunkan pantatnya,
Wati sudah lupa akan kemungkinan suaminya pulang cepat, yang ada sekarang ini Wati betul menikmati sodokan-sodokan batang kemaluan Tono di memeknya.
Tak lama berselang Tono melenguh keras, kontolnya berdenyut dengan keras, kontolnya mulai menembakkan air maninya, Crreeeettt.creeettt.creeett. air mani Tono berhamburan keluar membasahi lubang vagina Wati.
Ouuuuggghhh.hhhmmmmmhhh.sssllrrpppppssslrrrppp p.hhhmmm.., Tono melenguh merasakan letupan-letupan lahar kenikmatannya yang sedang mengalir dari kontolnya membasahi memek Wati sambil mulutnya tetap menghisap-hisap tetek Wati.
Wati merasakan letupan-letupan air mani Tono di dinding vaginanya, ia tahu Tono sudah meraih puncak kenikmatannya, Watipun semakin gencar menaik turunkan pantatnya, ia merasa takut akan tidak berhasil meraih puncak kenikmatannya, karena kontolnya Tono sudah menyemburkan lahar kenikmatan, ia merasa takut bahwa sebentar lagi batang kemaluan Tono akan melemas setelah menyemburkan cairan kenikmatan itu.
Oouuugghhaaagghhh.ssshhhh..aaagghhhsssshhhhaa aaghhhh.. , Wati mendesah keenakan merasakan lesakan batang kemaluan Tono divaginanya dan merasakan hangat di dinding vaginanya akibat semburan air mani Tono.
Tono merasa lemas saat kontolnya menyemburkan tetes terakhir cairan kenikmatannya dilubang vagina Wati, tapi mulut Tono masih tetap menghisap-hisap payudara Wati, kontolnya masih berdenyut-denyut,
Wati yang merasakan batang kemaluan Tono tidak menyemburkan cairan kenikmatannya lagi, merasa kaget karena kontolnya Tono tidak mengalami perubahan,
Wati merasakan kontolnya Tono masih keras dan tegang, biasanya batang kemaluan lelaki perlahan-lahan akan menciut setelah melepaskan cairan kenikmatannya, tapi tidak untuk kontolnya Tono, kontolnya Tono sudah berhenti mengeluarkan cairan kenikmatan tapi Wati masih merasakan keras dan tegang.
Tono yang berhasil meraih puncak kenikmatannya, dalam sekejap sudah kembali pulih, perlahan-lahan gairah birahinya kembali bangkit, dengan semangat 45 hisapan dan remasan di payudara Wati semakin gencar,
Ia hanya merasakan sedikit ngilu di kepala kontolnya, tapi lama-lama rasa ngilu itu hilang berganti dengan rasa nikmat, Tono memang belum berpengalaman dalam hal bersetubuh, tapi stamina tubuhnya terutama kontolnya, betul-betul membuat takjub Wati.
Watipun semakin gencar menaik-turunkan pantatnya, dari lubang vaginanya perlahan-lahan keluar cairan putih yang bercampur dengan cairan bening, cairan itu keluar seiring dengan keluar masuknya batang kemaluan Tono di lubang vaginanya, lenguhan-lenguhan nikmat semakin sering terdengar dari mulut Wati, sementara dari mulut Tono hanya terdengar dengusan-dengusan keenakan karena mulutnya masih sibuk dengan kedua payudara Wati.
Kedua manusia berlainan jenis ini sudah lupa dengan keadaan sekitarnya, yang mereka tahu hanyalah nikmatnya persetubuhan mereka ini, Watipun sudah tidak perduli akan kemungkinan suaminya pulang lebih cepat, yang ia perdulikan hanyalah meraih puncak kenikmatannya, yang ia perdulikan hanyalah kontolnya Tono yang sedang keluar masuk dalam lubang vaginanya.
Kedua sosok tubuh mereka sudah basah dengan keringat, nafas keduanya pun terdengar memburu, kedua mata mereka merem-melek menikmati persetubuhan mereka ini, mereka berdua sudah lupa akan status mereka.
Oouughhh, Toonnn.kontolmu betul-betul enaaak.kkoontollmukeras sekali oougghh shhhh.aaahhsssshh.. aaaahhh..,Wati mengerang keenakan merasakan sodokan-sodokan batang kemaluan Tono dilubang vaginanya, Wati merasakan batang kemaluan Tono tegang dan keras seperti kayu saja layaknya.
Hhmmmssllrrppp.hhhmmmmssllrpppp.,Tono bergumam keenakan sambil mulutnya tetap sibuk menghisap tetek Wati.
Remasan tangan Tono di payudara Watipun tidak pernah berhenti, tangannya meremas-remas kedua payudara Wati dengan agak kasar, Watipun menggelinjang akibat hisapan-hisapan kuat mulut Tono dan remasan-remasan kasar di payudaranya, sensasi yang agak sedikit kasar ini belum pernah dialami oleh Wati, kedua puting payudaranya semakin mencuat keluar dan keras, Wati semakin mengerang keenakan dibuatnya.
Oouugghhhaaaaaagghhh hiisaaappTooon, hissaaapppkuaaatt..kuatt yachhhaaaghhssshhsssoougghh., Wati mengerang-ngerang merasakan kerasnya hisapan mulut Tono.
Kaaammuuupernah melaakukaan ini..Tooonn.Tanya Wati tanpa menghentikan genjotan pantatnya. Beeelumm sssrrrlpppBu, ssslrrpp, jawab Tono sambil asyik menghisap tetek Wati.
Tubuh Watipun berganti posisi dari setengah berjongkok sekarang posisinya duduk diatas pangkuan Tono, sementara gerakkannya yang naik turun sekarang berganti dengan gerakkan maju mudur,
Kedua tangannyapun tidak berada di sandaran kepala sofa tetapi sekarang kedua tangannya sedang meremas-remas kepala Tono yang sedang asyik bermain di kedua payudaranya, tali baju Wati pun sudah terlepas dari kedua pundak Wati, akibatnya kedua payudaranya sudah tidak terhalang oleh apapun, sehingga kedua tangan Tonopun bebas meremas-remas kedua payudara tersebut.
Tono memang baru pertama kali ini melakukan hubungan seks, tapi karena usia Tono yang masih sangat muda sehingga kontolnya yang tadi sudah mengeluarkan sperma masih berdiri dengan gagahnya dan siap untuk bertempur kembali, yang kurang dari Tono hanya pengalaman saja,
Tapi untuk Wati itu sudah cukup yang penting kontolnya Tono keras dan tegang dan bisa mengobrak-abrik lubang vaginanya yang haus akan batang kemaluan lelaki.
Hhhhmmmssslrrpppsssslrrppphhmmm.,Tono masih asyik dengan aksi hisapannya dipayudara Wati, yang satu ia hisap yang satunya ia remas, kedua payudara Wati bergantian dihisap dan diremas.
OuuughhaaaaghhhhssshheenaaakkTooneennaaakk.. nikmaattt sekali terus hisaaaappreeemaaass.yaachhhjangan berhentiiiiouughhh..aaaagghh .kontooolllmuuu.eenaaakkkkeeraaassss.,D ewi merintih-rintih menikmati semua ini.
Gerakan maju mundur tubuh Wati semakin cepat, Wati merasakan kelentitnya geli-geli enak bergesekan dengan jembut Tono, remasan tangannya dikepala Tono semakin menjadi akibat hisapan dan remasan Tono dikedua payudaranya, kepala Wati bergoyang kekanan dan kekiri, mulutnya merintih-rintih keenakan, matanya merem melek menikmati sensasi persetubuhan ini.
Tak lama berselang gerakan tubuh Wati mulai tidak beraturan, tubuhnya mulai mengejut-ngejut, nampaknya puncak kenikmatannya akan segera ia rengkuh, tiba-tiba Wati menekan pantatnya kebelakang seolah-olah ia ingin kontolnya Tono masuk dengan biji pelernya di lubang vaginanya,
Dan sssrrrrrsrrrrrrrr.. ssssrrr memeknya menyemburkan cairan kenikmatannya, cairan hangat itu menyiram batang kemaluan Tono, Tono merasakan kontolnya menjadi hangat oleh siraman cairan kenikmatan Wati, Tono juga merasakan dinding vagina Wati seolah meremas-remas kontolnya.
OOuuuggggghhh.aakuuu.keluuuarrrTooonnn, aaaakuuuaaagghh..enaakkk nikkmaaat.aaagghhh.,erang Wati menikmati puncak kenikmatannya yang berhasil ia rengkuh.
Tubuh Wati mengejang, gerakannya terhenti, tangannya meremas kepala Tono dengan kuat, nafasnya tersengal-sengal, saat vaginanya meneteskan tetes terakhir dari cairan kenikmatannya, Watipun melenguh panjang, dinding vaginanya masih berkedut-kedut, yang dirasakan oleh Tono seolah-olah meremas-remas kontolnya.
Dengan nafas yang masih memburu, Watipun ambruk diatas pangkuan Tono, Tono hanya bisa diam, dia tidak tahu apa yang harus diperbuat, perlahan-lahan Wati membuka matanya lalu berkata,
Kamu suudah keluar, ton, Tanya Wati.
Belum, Bu,jawab Tono polos.
Hhhmmmm kamu termasuk ayam pejantan juga, Wati berkata dengan genit.
Dengan perlahan-lahan Wati mulai menggerakkan tubuhnya lagi, pantatnya ia maju mundurkan, sehingga batang kemaluan Tono mulai kembali keluar masuk memek Wati. Ngocoks.com
Sebetulnya Wati sudah merasa puas dengan pencapaian puncak kenikmatannya ini, tapi karena dia tahu bahwa Tono belum berpengalaman, akhirnya ia mengambil keputusan untuk memuaskan kontolnya Tono sampai mengeluarkan cairan kenikmatannya lagi.
Tono merasakan kembali kontolnya keluar masuk vagina Wati, Wati bergerak dengan cepat, ia ingin cepat-cepat menuntaskan permainan ini, karena hasrat birahinya sudah terpenuhi dia mulai sedikit khawatir akan kedatangan suaminya, tubuhnya maju mundur dengan cepat, kontolnya Tonopun akibatnya keluar masuk dengan sangat cepat,
Blleeesssss.sssrrrttt.bleeeessssssrttttttblees sss.sssrtttt. Wati memaju mundurkan pantatnya dengan cepat, batang kemaluan Tonopun keluar masuk di lubang vagina Wati seiring dengan gerakan maju mundur, dengan gerakan Wati yang cepat ini membuat Tono agak kesulitan menghisap payudara Wati, sehingga yang bisa ia lakukan hanya meremas-remas payudara tersebut, dan suara erangan Tonopun mulai terdengar jelas.
Aaaaghhh.ssshhhhooougghh.sssshhh enaaakkBueenaaakkk, Tonopun mengerang kenikmatan, merasakan jepitan memek Wati di kontolnya.
Ehhmmmenaak Ton aaayoo keluaaariinn ceppaat,Wati pun mendesah.
Tubuh Wati menghentak-hentak dengan cepat, goyangan pantatnya semakin bertambah cepat, batang kemaluan Tono semakin mengeras jadinya,
Wati merasakan batang kemaluan Tono seperti batang kayu yang dimasukkan kedalam memeknya, seluruh dinding vaginanya merasakan kerasnya batang kemaluan Tono tersebut, gairah birahinyapun menanjak dengan cepat merasakan kerasnya batang kemaluan Tono.
OuughhToon..Koontooollmmmu..keeraasssssseekaal liiisssshhhaaaggh nikmaaat betuulllaaarrggghhh.aaakkuuuingin teruuusssmerasakannyaaaa oooohhhhh..,Wati merintih-rintih keenakan.
Aaahhhiiyaaaahh.mmmmmm.eeennaakkk.ooohhhpuny aa.ibuuu..juga enaaaak.,Tono mengerang nikmat.
Wati sibuk dengan goyangan dan maju mundur pantatnya sementara Tono sibuk dengan kedua belah tangannya yang meremas-remas kuat payudara Wati. Nafas mereka berduapun terdengar memburu, puncak pendakian kenikmatan mereka sudah mulai diambang pintu.
Gerakan Watipun semakin menggila dan liar, rintihan-rintihannya semakin terdengar, erangan Tonopun semakin sering terdengar, suara rintihan dan erangan mereka terdengar bergantian, diselingi dengan suara decakan akibat beradunya kedua kemaluan mereka, lubang vagina Wati semakin banjir, batang kemaluan Tonopun semakin leluasa keluar masuk dilubang vagina Wati, tanpa hentinya Wati melenguh-lenguh keenakan.
Tubuh Watipun mulai bergerak tidak beraturan, tubuh Tono mulai terlihat mengejang, otot-otot ditangannya terlihat, puncak pendakian kenikmatan mereka akhirnya berhasil mereka rengkuh, dengan sekali hentak Wati menekan dalam-dalam pantatnya.
Ccrreeeeetttt.sssssrrrrrrr.ccreeettttsssrrrrr. creeeetttttssssrrrrrr.. kemaluan mereka berdua secara bersamaan menyemprotkan lahar kenikmatan mereka.
Ooouugghhhakuuu..keluaarrr..lagiiiiaaaagghhhen aaakkknikmaattt. kamuuu betulbetullllperkaaassaaa.Tooon,erang Wati menikmati puncak pendakian kenikmatannya yang kedua kalinya.
Hhhhhmmmaaaaahh..ssshhaaakuuujugaa.keluaarrr Buuu,Tonopun melenguh keenakan.
Tubuh Watipun ambruk kembali dipangkuan Tono, nafas keduanya terdengar memburu, perlahan-lahan batang kemaluan Tono mulai mengecil dan terlepas dari jepitan memek Wati, seiring terlepasnya batang kemaluan Tono dari lubang vagina Wati kemudian mengalir cairan putih bercampur dengan cairan bening dan jatuh ke paha Tono.
Setelah nafas mereka kembali normal, Wati mengingatkan kembali ke Tono untuk tidak menceritakan kejadian barusan kepada siapapun dan ia juga mengingatkan Tono untuk kapanpun jika ia sedang ingin melakukan hubungan badan, Tono harus siap.
Wati juga menambahkan agar Tono bertingkah seperti biasanya saja, Tono hanya mengiakan kehendak nyonyanya tersebut, Tono berpikir alangkah bodohnya ia bila menceritakan hal tersebut keorang lain yang bisa berakibat ia tidak dapat menikmati tubuh mulus nyonyanya lagi dan tidak bisa merasakan surga dunia.
Tonopun beranjak setelah mengenakan celananya menuju kekamarnya, sementara Watipun merapikan pakaian dan CDnya beranjak kekamarnya,
Watipun membersihkan badannya di kamar mandi, setelah selesai mandi Wati mengambil daster satu tali yang mini, dalamannya ia hanya mengenakan CD saja tanpa BH, dan Watipun beranjak keluar kamarnya menuju ke ruangan keluarga dan menonton TV sambil menunggu kedatangan suaminya.
One thought on “Berawal Dari Meminjam Uang Hingga Penuh Kenikmatan”