Ewe Ibu Tetangga Cantik dan Tobrut
Cerita Bokep – Fatikah adalah seorang ibu rumah tangga berwajah cantik yang berkulit putih bersih baru berusia 32 tahun. Selama 5 tahun perkawinannya dengan mas Andy, wanita ini telah dikaruniai dua anak yang masing-masing berusia 2 tahun dan 4 tahun. Selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, wanita yang selalu mengenakan jilbab ini juga cukup aktif di partai, demikian juga suaminya. Jilbab lebar serta jubah panjang serta kaus kaki sebagai cirinya ada padanya apabila dia keluar rumah atau bertemu laki-laki yang bukan mahromnya, sehingga mengesankan kealiman Fatikah.

Sore ini, ibu muda yang alim ini kedatangan tamu seorang laki-laki yang dikenalnya sebagai rekan sekantor suaminya, sehingga terpaksa dia harus mengenakan jilbab serta kaus kaki menutupi kakinya untuk menemuinya, karena kebetulan suaminya sedang rapat di kantor dan baru akan kembali selepas maghrib. Dengan jilbab putih serta jubah panjang bemotif bunga kecil berwarna biru serta kaus kaki berwarna krem, Fatikah menemui tamu suaminya itu bernama Riski. Seorang laki-laki yang kerap bertamu ke rumahnya. Wajahnya tidak tampan namun tubuhnya terlihat tegap dan atletis. Usianya lebih muda dari suaminya ataupun dirinya hingga suaminya ataupun dia sendiri memanggilnya dengan sebutan dik Riski.
Baca Juga : Kakak Kandung Yang Menggoda
Sebetulnya Fatikah kurang menyukai laki-laki bernama Riski itu, karena matanya yang jalang kalau melihatnya seakan hendak menelannya bulat-bulat sehingga dia lebih suka menghindar jika Riski datang bertamu. Namun kali ini, Fatikah harus menemuinya karena Riski ini adalah rekan suaminya, terpaksa Fatikah bersikap ramah kepadanya. Memang tidak mungkin untuk menyuruh Riski kembali, ketika suaminya tidak ada di rumah seperti ini karena jauhnya rumah tamu suaminya ini.
Akhirnya Fatikah mempersilahkan Riski untuk menunggu di ruang tamu sedangkan dia pergi ke dapur membuatkan minum untuk tamunya tersebut. Sore ini, suasana rumah Fatikah memang sangat sepi. Selain suaminya yang tidak ada di rumah, kedua anaknya pun sedang ngaji dan baru pulang menjelang maghrib nanti. Di dapur, Fatikah tengah menyiapkan minuman dan makanan kecil buat tamu suaminya yang tengah menunggu di ruang tamu.
Tangan ibu muda ini tengah mengaduk gelas untuk minuman tamu suaminya ketika tanpa disadarinya, laki-laki yang semula menunggu di ruang tamu tersebut menyelinap ke dapur menyusul Fatikah. Fatikah terpekik kaget, ketika dirasakannya tiba-tiba seorang lelaki memeluknya dari belakang. Wanita berjilbab lebar ini sangat kaget ketika menyadari yang memeluknya adalah Riski tamu suaminya yang tengah dibikinkan minuman olehnya. Fatikah berupaya meronta namun tiba-tiba sebilah belati telah menempel di pipi wanita yang halus ini. Kemudian lelaki itu langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Fatikah.
“Maaf, Mbak Fatikah. Mbak Fatikah begitu cantik dan menggairahkan, aku harap Mbak jangan melawan atau berteriak atau belati ini akan merusak wajah ayu yang cantik ini”. desis Riski membuat Fatikah tak berkutik.
Kilatan belati yang dibawa Riski membuat wajah wanita berjilbab ini pucat pasi. Seumur hidupnya, baru kali ini Fatikah melihat pisau belati yang terlihat sangat tajam sehingga membuat wanita ini lemas ketakutan. Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika dia merasakan kedua tangan Riski itu menyusup ke balik jilbab lebarnya meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup jubah dan?.. Lantas salah satu tangan Riski lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar jubah yang dipakainya.
“Jangaan.. dik Riskii..”desah Fatikah dengan gemetaran.
Namun laki-laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 31 tahun ini. Fatikah menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan suaminya ini dalam posisi membelakangi laki-laki itu.
“Jangaan.. dik Riskii…. sebentar lagi anak-anakku pulang..” desah Fatikah masih dengan wajah ketakutan dan gelisah.
Riski terpengaruh dengan kata-kata Fatikah, diliriknya jam dinding yang terdapat pada dapur tersebut dan memang selama sering bertamu di rumah ini Riski mengetahui tak lama lagi kedua anak wanita yang tengah diperkosanya itu pulang dari ngaji. Laki-laki ini mengumpat pelan sebelum kemudian, Riski berlutut di belakang Fatikah. Fatikah menggigil dengan tubuh mengejang ketika kemudian wanita kader ini merasakan tangan lelaki tamu suaminya itu merogoh lewat bagian bawah jubahnya, lalu menarik turun sekaligus rok dalam dan celana dalamnya. Lantas tanpa diduganya, Riski menyingkap bagian bawah jubah birunya ke atas sampai ke pinggang.
Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang. Sementara Riski justru merasa takjub melihat istri rekan sekantornya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya begitu menggairahkan. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat tubuh istri Mas Andy yang selalu dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat kini ditelanjanginya.
Pertama kali Riski melihat Fatikah, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih keturunan ningrat ini walaupun sebenarnya Riski juga sudah beristri, tapi apabila dibandingkan dengan Fatikah wajah istrinya nggak ada apa-apanya. Namun wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya segan juga karena Fatikah adalah istri temannya.
Tetapi seringkalinya mereka bertemu membuat Riski semakin terpikat dengan kecantikan istri mas Andy ini, bahkan walaupun Fatikah memakai pakaian jubah panjang dan jilbab yang lebar, Riski dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan pantatnya yang bulat indah bahenol. Muka Fatikah merah padam ketika diliriknya, mata Riski masih melotot melihat tubuh Fatikah yang setengah telanjang.
Celana dalam dan rok dalam yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di bawah kakinya setelah ditarik turun oleh Riski, sehingga wanita alim ini tidak lagi memakai celana dalam. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Riski. Belahan pantat Fatikah yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak. Diantara belahan pantat Mufida terlihat kemaluan wanita istri rekannya yang sangat menggiurkan.
“Mbak Fatikah.. Kakimu direnggangkan dong. Aku ingin melihat memekmu…” kata Riski masih sambil jongkok seraya menahan birahinya karena melihat bagian kehormatan istri rekannya yang cantik ini.
Wanita itu menyerah total, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya, meski tak lebat namun terlihat rapi. Riski kagum melihat kemaluan Fatikah yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.
“Jangaan.. diik.. hentikaaan… anak-anakku sebentar lagi pulang” pinta Fatikah dengan suara bergetar menahan malu.
Namun Riski seolah tak mendengarnya justru tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat istri Fatikah dan lidahnya mulai menyentuh anusnya. Fatikah menggeliat, tubuh ibu muda berjilbab ini mengejang ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas menyusuri celah di pangkal pahanya.
“Oh dik jajajangan?”.
Dengan bernafsu Riski menguakkan bibir kemaluan Fatikah yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh wanita ini mengejang lebih hebat lagi saat lidah lelaki itu menyeruak ke liang vaginanya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya. Semakin lama wanita berjilbab berusia 31 tahun ini tak kuasa menahan erangannya.
“Oh yeah? Aaaagggh!”, ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya.

Dan menit-menit selanjutnya Fatikah semakin mengerang berkelojotan oleh kenikmatan birahi ketika Riski seakan mengunyah-ngunyah kemaluannya. Seumur hidupnya, Fatikah belum pernah diperlakukan seperti ini walaupun oleh mas Andy suaminya.
“Hmmm…, memekmu enak?. Mbak Fatikah….” kata Riskii sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan istri rekannya ini, dan tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin Fatikah sambil berbisik ke telinga ibu muda itu?.
“Mbak saya entotin ya, saya mau mbak merasakan hangatnya penisku”
“Aihhhh… eungghhhh…. jangan.. ampun” Fatikah mengerang dengan mata mendelik, ketika sesuatu yang besar, panjang dan panas mulai menusuk kemaluannya melalui belakang.
Tubuh wanita berjilbab berdarah ningrat itu mengejang antara rasa marah bercampur nikmat Fatikah meronta lemah disertai desahannya. Dengan buas Riski menghujamkan batang penisnya.
“Mmmfff.. oh oh. enak juga ngentot sama Mbak?.” tanpa melepas bajunya ibu muda itu, Riski menyetubuhi isteri sahabatnya dari arah belakang, Riski sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah menghentakan penis besarnya.
Fatikah dapat merasakan penis Riski yang kini tengah menusuk-nusuk liang kemaluannya, jauh lebih besar dan panjang dibanding penis suaminya. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Fatikah, lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas dipilinnya dengan lembut, membuat wanita kader salah satu partai yang alim ini menggigit bibirnya disertai desahan nikmatnya.
Fatikah tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya. Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah nikmat, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik jubahnya, lalu memilin-milin puting susunya yang peka…
“Ayo Mbak Fatikah…. ahhhh… jangan bohongi dirimu sendiri… nikmati… ahh…. nikmati saja….” Riski terus memaju mundurkan penisnya yang terjepit vagina ibu muda yang alim ini.
Fatikah menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa malu. Tapi ia tak mampu. Fatikah mendesah nikmat dan tanpa sadar ia meracau…
“Oh besar sekali punyamu dik Riski, sakiiiit… Oooh ampuuun yeah ampuuun dik”.
Riski dengan gencar mengocok penisnya didalam vagina yang mulai basah sambil berbisik pada ibu muda itu.
“Mana yang enak kontolku dengan punya mas Andy mbak?”, Fatikah mulai meracau kembali seraya mengerang.
“Oooooh enak punyamu dik, besar dan panjang aduh dik ngilu oh mmmf Aaaagghh..” dan akhirnya wanita cantik ini menjerit kecil saat ia meraih puncak kenikmatan, sesuatu yang baru pertama kali ditemuinya walaupun 5 tahun dia telah menjalani pernikahan dengan mas Andy belum pernah Fatikah mendapatkan orgasme sedahsyat ini.
Tubuh Fatikah langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya selangkah lagi akan sampai ke puncak. Riski masih terus mengaduk vaginanya dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang Riski menusukkan penisnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab ini. Kedua tangannya mencengkeram payudara Fatikah yang padat dan montok dengan kuat diremasnya.
“Ibu suka ya kalau saya entotin?. Ayoo bilang bu.”
“Yaaaa paak… teruuuus… enaaak pak”.
“Nah… artinya ibu sudah jadi isteri yang jalang yang suka kontol. Ayoo jawab… manisku.” Karena didera oleh rasa akan mencapai puncak kenikmatan, Fatikah menjawab sambil merengek.
“Oooooh pak… terus pak… setubuhi saya sesukamu. Aaaaah Ouuuuhggg… saya suka dientot sama bapak”.
Tiba-tiba dengan kuat dan kasar pak Renggo menghujamkan penis besarnya kembali hingga membuat Fatikah menjerit histeris.
“Ouuuuggh… Ampuuuuuuun saya sampai paaaak… enaaaaak pak… teruuuuus pak entot yang kuat”.
Dan tubuh Fatikah menggelosor ambruk ketempat tidur, sementara penis besar pak Renggo masih mengobok-obok didalam vaginanya hingga menyentuh dasar rahimnya, sukma Fatikah serasa terbang ke awang-awang dengan biji mata mendelik dan tubuh berkelojotan Fatikah meresapi.
One thought on “Ewe Ibu Tetangga Cantik dan Tobrut”