Hubungan Sedarah Aku dan Adikku
Gairah Dewasa – Hubungan Sedarah Kisah ini adalah cerita nyata yang perna aku alami antara aku dan adik kandungku sendiri. Namaku Dody yang saat itu usiaku masih 24 tahun. Sedangkan adik perempuanku bernama Novy, yang pada saat itu usianya masih 21 tahun.

Pada umur tersebut saya juga sudah terbiasa melakukan masturbasi. Pada suatu ketika, saya melihat berita di sebuah surat kabar tentang hubungan seks antara kakak-beradik. Saya telah sudah sering membaca tentang berbagai cerita seks, tetapi baru kali ini antara saudara sendiri. Ini merupakan cerita yang sangat menarik. Setiap mengingat cerita tersebut, saya menjadi semakin tertarik. Karena cerita tersebut, sepertinya dapat diwujudkan.
Baca Cerita Lainnya : Mengajak Bersetubuh Dengan Ibu Mertua
Pada saat itu, saya menempati ruangan tidur yang sama dengan adikku, Novy. Hanya saja menempati ranjang yang berbeda, namun jaraknya hanya sekitar 2 meter. Suatu malam sekitar pukul 00.30, saya terbangun sementara tampaknya semua orang di rumah ini sudah tertidur.
Aku lihat Novy juga tertidur pulas. Selimutnya tersingkap sebagian pada bagian paha. Sementara kedua kakinya membentang, sehingga celana dalamnya terlihat. Hal ini membuat saya menjadi bernafsu, apalagi jika mengingat cerita tentang hubungan seks kakak-beradik.
Perlahan saya turun dari tempat tidur, dan mendekati ranjang Novy. Saya ingin memastikan bahwa ia tertidur pulas, dengan menggelitik telapak kakinya. Dan ternyata ia tertidur pulas. Tak tahan lagi, saya sentuhkan jari-jari saya ke cd Novy yang menutupi vaginanya. Semakin lama sentuhan yang saya berikan semakin keras menekan, dan Novy tetap tertidur.
Merasa kurang puas, saya mencoba menyentuh langsung vagina Novy dengan memasukkan tangan saya ke dalam cd-nya melalaui bagian perut. Tangan saya bergetar cukup keras.Saya tidak perduli, dan akhirnya saya dapat menggapai vagina Novy secara langsung. Saya remas-remas. Dan jari-jari saya merasakan celah. Setelah beberapa saat, merasa kurang puas, saya keluarkan tangan saya dan bermaksud membuka cd yang dikenakan Novy. Dengan kedua tangan, perlahan saya turunkan cd-nya. Ketika sebagian vagina mulai terlihat, usaha untuk menurunkan lebih jauh agak sulit.Dengan usaha lebih tekun akhirnya, saya berhasil menurunkan cd Novy sampai seluruh bagian vagina terlihat.
Tak tahan lagi, saya ciumi vagina Novy. Kemudian saya mencoba mencari lubang yang sering saya dengar, tempatmelakukan hubungan seks. Saya pikir ada di bagian depan, ternyata pikiran saya selama ini salah. ternyata posisi
yang sebenarnya ada di bagian bawah. Kembali saya ciumi dan jilati vagina Novy sampai pada bagian lubang. Saya sudah benar-benar tidak tahan lagi. Saya lepaskan celana saya, dan perlahan naik ke ranjang Novy. Sementara tangan kanan menahan tubuh, tangan kiri mengarahkan penis ke lubang vagina. Tampaknya tidak mungkin. Saya mencoba memasukkan dari depan, padahal lubang ada di bawah.
Sementara saya berusaha, tiba-tiba tubuh Novy bergerak. Karena takut ketahuan, saya cepat-cepat bangun dan merapihkan kembali cd Novy. Mengenakan celana saya dan kembali ke ranjang. Dan kembali tidur.
Pengalaman pada malam tersebut, terkenang selalu. Bahkan pada saat belajar di sekolah. Membuat saya selalu menunggu datangnya malam, saat dimana semua orang tertidur. Selama beberapa malam saya melakukan usaha serupa, tapi selalu gagal ketika takut Novy terbangun.
Sampai suatu malam ketika saya benar-benar sangat bernafsu. Saya sudah melepaskan cd Novy dan saya sudah tidak mengenakan celana dan baju. Benar-benar bugil. Saya sudah bulatkan tekad untuk melakukannya malam ini. Perlahan saya menaiki ranjang Novy. Kedua kaki Novy, saya rentangkan lebar-lebar. Saya ciumi vagina Novy sepuas hati. Ketika bosan, saya mulai arahkan penis saya ke vagina Novy. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sulit sekali mengarahkan penis ke vagina. Ketika penis saya mulai memasuki vagina, saya semakin terangsang. Apapun yang terjadi saya harus berhasil malam ini. Saya dorong penis saya semakin memasuki vagina Novy. Pada suatu saat terasa agak sulit, namun saya terus memaksa. Sampai seluruh penis saya masuk ke dalam vagina Novy.
Semua usaha saya tersebut, membuat Novy terbangun. Mungkin saya pikir membuat rasa sakit pada Novy. Ia bingung dengan apa yang terjadi. Ia merintih dan mulai memprotes apa yang saya lakukan. Namun saya berkata kepada Novy, ‘Sst, jangan berisik dan dimarahin Ibu. Kalo malam-malam berisik nanti dijewer lho’. Mendengar komentar saya tersebut, ternyata Novy langsung diam – hanya kadang-kadang merintih menahan sakit.
Saya terus menggoyang pinggan saya, mendorong penis masuk dan keluar dari vagina Novy. Karena baru pertama kali, permainan saya hanya berlangsung tidak sampai 2 menit. Saya istirahat sebentar. Dan Novy pun karena lelah, juga kembali tertidur. Setelah beberapa saat, penis saya mulai bangkit lagi. Kembali aku peluk Novy, dan aku arahkan penis saya ke vagina Novy. Kembali vagina Novy digesek oleh penis saya. Untuk permainan kedua, saya bisa bertahan sampai 3 menit – sampai akhirnya saya kelelahan lagi. Malam itu saya melakukan sampai 3 kali. Setelah itu saya rapihkan pakaian Novy dan juga pakaian saya. Dan kembali tidur di ranjang masing-masing.
Sejak malam itu, hampir setiap malam saya melakukan hubungan seks dengan Novy. Pada awalnya Novy hanya menerima apa yang saya lakukan, tetapi setelah setahun tampaknya Nindy mulai menyukainya. Karena ketika saya tertidur, Novy datang ke ranjang saya dan memegang penis saya. Selama 1 tahun, saya menyetubuhi Novy dengan leluasa. Tapi ketika ia menginjak 11 tahun, saya tidak bisa leluasa seperti dulu, karena salah-salah bisa saja dapat mengakibatkan Nindy hamil.
Ketika saya berumur 13 tahun (Novy 10 tahun), kami sering mencari kesempatan selain pada malam hari. Ketika hari libur, dimana Ayah ke kantor dan Ibu ke pasar. Tapi yang paling kami sukai ketika hari libur, Ayah dan Ibu pergi mengunjungi saudara atau ada undangan. Karena bisa seharian kami memuaskan diri melakukan hubungan seks. Bahkan seharian itu, kami sama-sama tidak mengenakan pakaian.
Ketika leluasa, kami melakukan seks di kamar kami (tapi sejak saya umur 12 tahun, kamar kami terpisah), kamar Ibu-Ayah, di ruang tamu, ruang keluarga atau bahkan di kebun belakang yang tertutup. Mungkin yang paling menggairahkan adalah ketika kami bercinta di kebun belakang. Di atas rumput jepang yang hijau rapih. Dengan atap langit, ditiup angin alami. Bahkan kami pernah melakukannya di saat hujan deras.