Kenikmatan Ngewe Dengan Teman Suamiku
14 mins read

Kenikmatan Ngewe Dengan Teman Suamiku

Gairah Dewasa – Pertemanan adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup seseorang dimana kita bisa saling berbagi dan saling menolong dalam kesulitan. Tapi arti pertemanan tidaklah seindah yang sering dibicarakan orang bagi Ratna, saya sebut saja demikian namanya.

Kisah nyata ini dipaparkan oleh responden yang bersangkutan dilengkapi dengan foto diri dan foto lainnya yang terjadi sebagai bukti penguat.

Tapi karena etika yang harus saya pegang teguh, maka data-data pendukung tersebut tidak akan pernah saya ekspose untuk dan kepada siapapun. Menurut pengakuan Ratna, kejadian berikut ini terjadi beberapa bulan yang lalu ketika liburan sekolah anaknya tiba..

Sebagai keluarga dari kalangan atas, menghabiskan waktu liburan berbintang lima di Nusa Dua Bali bukanlah masalah bagi keluarga Ratna.

Selama beberapa hari Ratna menghabiskan waktu liburan dengan suami dan dua orang anaknya disana. Setelah beberapa hari, suami Ratna mengajaknya untuk ke Lombok. Tapi dengan alasan Ratna merasa bosan dengan tempat itu, juga perjalanan dengan kapal fery yang yang cukup makan waktu, maka Ratna menolak ajakan suaminya itu.

Akhirnya suami dan kedua anaknya segera menuju Lombok tanpa Ratna. Ratna, 30 tahun, walau sudah punya anak dua orang tapi penampilan dan gayanya mirip dengan layaknya gadis kota masa kini. Wajah sangat cantik, putih, dan tubuh sintal selalu membuat lelaki manapun akan tertarik. Salah satu nilai lebih dari rumah tangga Ratna adalah kebebasan yang diberikan suaminya kepada Ratna untuk boleh bergaul atau jalan dengan siapa saja asal Ratna selalu jujur kepada suaminya itu.

Hal ini terjadi karena suaminya sangat tahu akan libido Ratna yang sangat tinggi hingga suaminya agak kewalahan dalam melayani kebutuhan seksual Ratna. Dan nilai lebih dari Ratna adalah kejujuran kepada suaminya bila dia jalan dan main dengan pria lain.

Pagi itu di restoran hotel, ketika Ratna sedang makan pagi..

“Hei..!”, terdengar suara diiringi dengan tepukan tangan di pundak Ratna.

“Hei, Ani.. Ferdi.. Pak Heri..”, sahut Ratna senang ketika melihat mereka bertiga.

“Mana suamimu?”, tanya Ani.

“Sedang ke Lombok dengan anak-anak”, jawab Ratna.

“Duduklah di sini, temani aku makan..”, kata Ratna.

Mereka pun segera duduk dan makan pagi bersama satu meja. Ani dan Ferdi adalah teman bisnis suami Ratna di Jakarta, sedangkan Heri adalah seorang dokter, duda, yang jadi dokter keluarga Ratna. Heri dikenalkan kepada keluarga Ratna oleh Ani dan Ferdi dulunya.

“Nanti malam kita turun yuk? Kita habiskan malam bersama di diskotik”, ajak Ferdi kepada Ratna.

“Entahlah..”, kata Ratna.

“Loh kenapa? Ayolah Bu Ratna, kita sekali-sekali bergembira

bersama”, kata Heri ikut menyela sambil tersenyum menatap Ratna.

“Ikutlah, Ratna.. Masa cuma aku seorang ceweknya..”, kata Ani.

“Baiklah kalau begitu.. Aku ikut”, kata Ratna sambil tersenyum.

“Kamu tinggal di kamar berapa?”, tanya Ferdi kepada Ratna.

“Aku di suite room..”, kata Ratna sambil menyebutkan nomor kamarnya.

“Ha? Kalau begitu kita bersebelahan dong..”, kata Ani sambil menyebutkan nomor kamar mereka.

“Yee.. Kok aku tidak tahu, ya? Kapan kalian check in?”, tanya Ratna.

“Semalem. Tadinya kami mau tinggal di kamar lain, tapi karena sudah penuh, akhirnya kami ditunjukkan kamar yang masih pada kosong..”, kata Ferdi.

“Tau nggak kalau kamar kita terhubung oleh connecting door, Ni?”, kata Ratna kepada Ani.

“Iya? Berarti kita bisa kumpul-kumpul nih..”, kata Ani girang.

“Oke deh, Ratna.. Nanti malam kita pergi bareng ke Diskotik, ya?’, ujar Ferdi.“Aku bawa minuman enak dari Perancis nanti..”, kata Ferdi lagi.

“Baiklah. Kalian pada mau kemana?”, tanya Ratna.

“Kami ada keperluan dulu. Bye..”, kata Ani sambil bangkit diikuti Ferdi dan Andi, lalu mereka pergi.

Malamnya, dengan memakai T-shirt ketat plus rok katun sangat mini sehingga paha mulusnya tampak dengan indah, Ratna berangkat dengan mereka ke diskotik.

“Kita minum dulu deh agar hangat”, kata Ferdi sambil menuang minuman bawaannya ke dalam gelas dan disodorkan kepada Ratna.

“Okay.. Siapa takut..”, kata Ratna sambil meneguk minumannya.

“Hm.. Enak.. Manis.. Give me more, please.”, kata Ratna kepada Ferdi. Ferdipun segera menuang lagi minuman ke gelas Ratna yang sudah kosong.

“Jangan terlalu banyak, Ratna.. Nanti kamu jadi hot, loh..”, kata Ani sambil tertawa. Mereka tertawa-tawa sambil menikmati minuman berakohol diiringi lagu yang diputar DJ.

“Turun, yuk..”, ajak Heri kepada Ratna.

“Ayo..”, kata Ratna sambil bangkit.

Perasaannya sudah mulai terpengaruh alkohol. Akhirnya Ani dan Ferdi serta Ratna dan Heri melantai mengikuti hentakan irama yang cepat. Sampai akhirnya ketika lagu berganti ke irama slow, Ratna dan Heri saling berangkulan dan berdansa mengikuti alunan irama lagu.

“Mmhh..”, Ratna mendesah hampir tak tedengar ketika dadanya bersentuhan dengan dada Heri.

Entah karena pengaruh alkohol atau memang karena libido Ratna yang tinggi, puting susu Ratna mengeras dan makin mengeras ketika dadanya bersentuhan dengan badan Heri. Gairah Ratna bangkit karenanya.

Tapi Ratna masih bisa menahan dirinya. Mereka terus menikmati waktu yang ada sambil meneguk minuman hingga wajah mereka memerah. Ratna benar-benar menikmati malam itu selagi bisa bebas dari beban pekerjaan dan anak-anaknya. Sampai ketika waktu menunjukkan jam 1.00 pagi mereka segera pulang ke hotel.

“Kita ngobrol di kamar saja, yuk?”, kata Ferdi.

“Okay.. Nanti aku buka connecting door-nya”, kata Ratna sambil berlalu menuju kamarnya.

Sementara Ani, Ferdi dan Heri masih duduk-duduk di lobby. Sesampai di kamar, Ratna segera membuka connecting door-nya, lalu dia ketuk pintu sebelahnya. Tidak ada jawaban.

“Ah, masih pada di bawah barangkali..”, pikir Ratna sambil merebahkan badannya di ranjang.

Hampir setengah jam menunggu, ternyata mereka tidak datang juga. Akhirnya Ratna memutuskan untuk berendam air hangat dan mandi selama beberapa menit.

“Hei.. Sorry kami kelamaan..”, suara Ani yang tiba-tiba masuk kamar mandi mengagetkan Ratna yang baru saja memakai kimono.

“Ferdi dan Heri di ruang tengah..”, kata Ani lagi sambil agak sempoyongan.

“Kamar kamu enak juga ada ruang tamunya.. Kita bisa ngobrol disini..”, kata Ani lagi.

“Shit!! Ngapain kumpul di kamar aku?”, bisik hati Ratna.

“Hei perempuan! Cepatlah kemari.. Kita habiskan sisa minuman tadi”, terdengar suara Ferdi memanggil. Akhirnya mereka berempat lagi-lagi meneguk bergelas alkohol yang dibawa Ferdi.

“Ohh.. Gawat! Kenapa aku jadi pengen..”, hati Ratna berbisik ketika pengaruh alkohol mulai menjalar di tubuhnya.

Terasa oleh Ratna buah dada serta puting susunya mulai mengeras lagi, sementara memeknya terasa berdenyut basah menahan gairah..

“Aku akan hirup udara segar dulu..”, kata Ratna sambil bangkit agak terhuyung menuju teras. Dihirupnya udara malam dalam-dalam untuk mengurangi sesuatu di dalam tubuhnya yang mulai menggoda imannya.

“Ohh..”, tiba-tiba terdengar suara Ferdi mendesah keras dari dalam.

Ratna segera melongokan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.

“Oh my God!”, batin Ratna ketika melihat apa yang terjadi. Gairah dan denyutan memeknya semakin terasa menggoda.

Di depan matanya, Ratna melihat bagaimana Ani berciuman dengan suaminya di kursi sambil tangannya mengocok kontol Ferdi yang sudah tegak. Celana Ferdi hanya di buka dan diperosotkan sebatas pahanya saja.

“Ohh.. Cepat hisap kontol aku, bitch!”, kata Ferdi kepada Ani. Dengan serta merta Ani menurunkan kepalanya, lalu dengan segera kontol Ferdi sudah dilahapnya sambil tetap dikocok pelan.

“Ooh..”, desah Ferdi ketika lidah Ani menjilati kepala kontolnya sambil batangnya tetap dikocok tangan Ani.

“Apa yang harus aku lakukan?”, batin Ratna ketika melihat kontol Ferdi yang basah di jilat dan dihisap mulut Ani.

Gairahnya semakin memuncak. Dengan mata agak nanar terus dilihatnya Ani dan Ferdi. Antara sadar dan tidak, tak terasa oleh Ratna ketika Heri menempelkan tubuhnya dari belakang. Tangan Heri menyusuri kaki Ratna dari betis sampai paha lalu naik ke pantat Ratna yang belum sempai memakai pakaian dalam sejak selesai mandi tadi..

“Hei! Pak Heri ngapain?!”, kata Ratna kaget sambil menepis tangan Heri dari pantatnya.

“Kita sama-sama tahu sama-sama mau kan..”, kata Heri sambil mendekati Ratna.

Ratna segera menghindar dan berlari menuju kamarnya melewati Ani dan Ferdi yang sedang asyik melakukan oral seks. Ani dan Ferdi sampai kaget dan menghentikan cumbuan mereka ketika melihat Ratna melintas.

Di dalam kamarnya Ratna masih bingung dan teringat akan oral seks Ani dan Abeim serta perlakuan Heri kepadanya. Sebetulnya gairah Ratna sudah sangat memuncak saat itu, tapi entah kenapa masih ada rasa ragu di hatinya.

“Ada apa, Ratna?”, tiba-tiba Ani masuk kamar dan menghampiri Ratna yang masih berdiri.

“Entahlah, An.. Aku.. Aku aku tak tahu..”, kata Ratna sambil melepas kimono lalu segera memakai celana dalamnya.

Tapi ketika Ratna akan memakai memakai Bra, tiba-tiba Ani memeluknya dari belakang hingga Ratna tidak jadi memakai Bra tersebut.

“Ayolah Ratna, kita nikmati malam ini..”, bisik Ani ke telinga Ratna.

“Mmhh..”, desah Ratna ketika tangan Ani mengusap seluruh badannya. Usapan dan belaian tangan Ani kembali mengobarkan gairah Ratna yang sempat surut.

“Kapan lagi kita bisa bersama seperti ini?”, bisik Ani lagi sambil tangannya meremas kedua buah dada Ratna dari belakang.

“Ohh..”, desah Ratna sambil terpejam menikmati sensasi jari tangan Ani ketika memainkan dan memelintir puting susunya.

“Mmhh.. Ohh..”, desah Ratna makin keras ketika lidah dan bibir Ani menyusuri telinga, tengkuk dan lehernya sembari tangannya tetap meremas dan memainkan puting susu Ratna.

“Nikmati saja malam ini..”, bisik Ani sambil membalikan badan Ratna dan merebahkannya di ranjang.

“Oww..”, jerit lirih Ratna ketika lidah dan bibir Ani menciumi dan menjilati buah dada serta puting susunya.

“Aniihh.. Oohhsshh..”, jerit Ratna makin keras ketika jari Ani masuk ke celana dalam dan menggosok memeknya.

Tubuh Ratna menggeliat terbawa rasa nikmat dan terlepasnya himpitan gairah yang tertahan sebelumnya.

“Kamu menyukai ini?”, bisik Ani sambil lidah dan mulutnya turun menyusuri perut sementara tangannya melepas celana dalan yang dipakai Ratna.

“Ohh.. Anniihh..”, jerit Ratna ketika ada rasa nikmat yang menjalar ketika lidah Ani dengan liar menyusuri belahan memeknya.

“Ohh Ani.. Enakkhh”, desah Ratna waktu lidah Ani menjilati kelentit dan sesekali mengulumnya.

“Anniihh.. Akku.. Keluarrhh..!”, jerit Ratna sambil menggelinjang dan mendesakan kepala Ani ke memeknya ketika ada semburan hangat terasa di memeknya yang disertai rasa nikmat yang luar biasa.

Ani tersenyum sambil bangkit lalu memeluk dan melumat bibir Ratna.

“Aku baru kali ini merasakan bercumbu dengan wanita.. Ternyata memuaskan..”, bisik Ratna sambil sesekali mengecup bibir Ani. Ketika Ratna dan Ani saling lumat bibir, terasa oleh Ratna ada tangan yang menjamah, membelai dan meremas pelan buah dadanya.

“Sayang, kamu layani si Heri..”, Ferdi menyuruh dan menarik tubuh Ani dari atas tubuh Ratna.

“Kamu menyukai permainan istriku, Ratna?”, kata Ferdi yang sudah telanjang bulat sambil menindih tubuh Ratna serta mulai menciumi leher lalu turun ke buah dada Ratna.

“Jangaann!! “, teriak Ratna sambil meronta menjauhkan wajah Ferdi dari buah dadanya. Tapi Ferdi dengan cepat memegang kedua tangan Ratna, lalu lidah dan mulutnya kembali meneruskan menjilati buah dada dan puting susu Ratna.

“Ohh.. Jangaannhh.. Janghh.. Jangannhh..”, rintih Ratna diantara rasa malu, rasa terhina, serta rasa nikmat ketika lidah Ferdi bisa memberikan rasa itu.

Apalagi ketika kontol Ferdi yang tegang dan tegak mengesek-gesek memeknya yang sudah basah. Bahkan ketika lidah Ferdi turun ke perut, turun lagi hingga mencapai memeknya, Ratna kembali menggelepar dalam kenikmatan walau hatinya menolak diperlakukan demikian.

“Jangannhh, Biem..!”, jerit lirih Ratna ketika Ferdi mulai mengarahkan kontol ke lubang memeknya. Ani-pun yang sedang asyik disetubuhi Heri, sempat menghentikan persetubuhannya lalu bangkit dan mencoba memegang kontol Ferdi agar tidak menyetubuhi Ratna.

“Sudah! Kamu nikmati saja kontol si Heri sana!”, kata Ferdi aga keras sambil mendorong tubuh Ani.

“Sudahlah, Ani.. Sini!”, kata Heri sambil menarik dan merebahkan tubuh Ani di karpet lalu kembali menyetubuhi istri temannya itu.

“Ohh..!”, terdengar desah Ratna ketika kontol Ferdi masuk ke memeknya lalu dengan kasar dan cepat Ferdi menggenjotnya.

“Jangan, Biemm.. Lepaskan aku!”, jerit lirih Ratna di sela rasa sakit dan nikmat ketika kontol Ferdi keluar masuk memeknya.

“Fuck you, bitch!”, kata Ferdi sambil mengangkat satu kaki Ratna dan di tahan oleh pundaknya.

“Ohh.. Memekmu nikmat, Ratna..”, kata Ferdi sambil memompa kontolnya lebih dalam dengan posisi demikian.

“Ohh.. Mmhh..”, desah Ratna sambil terpejam. Rasa sakit yang ada kini berganti rasa nikmat yang luar biasa.

“Bagaimana rasanya, sayang..”, terdengar suara Ani di samping Ratna ketika Ani mengganti posisi dengan doggy style di atas ranjang.

“Kamu nikmati saja malam ini, Ratna.. Kapan lagi kita bisa bersama seperti ini..”, Heri menyela sambil mengenjot memek Ani dalam posisi menungging.

“Mmhh.. Sshh.. Ohh”, Ratna hanya menjawab dengan desahan pertanda sedang menikmati suatu kenikmatan ketika Ferdi dengan ganas mengeluarmasukkan kontol ke memeknya.

“Ooww.. Ohh..!”, terdengar suara Ratna menjerit sambil memegang tangan Ferdi dengan kencang. Sementara tubuhnya menggeliat serta mendesakkan memeknya ke kontol Ferdi dan menggoyangnya dengan cepat.

“Serr! Serr! Serr!”, kembali memek Ratna mengeluarkan air mani yang menyembur hangat di dalam memeknya.

“Ohh.. Fuck you! Fuck you!”, kata Ferdi sambil menggenjot kontolnya makin cepat dan makin cepat.

“Crott! Croott! Crott!”, air mani Ferdi menyembur banyak di dalam memek Ratna.

“Oohh..!!”, desah Ferdi sambil merebahkan tubuhnya menindih tubuh Ratna.

Ratna hanya bisa memejamkan mata setelahnya. Rasa lelah serta pengaruh alkohol yang masih ada membuatnya tak mempedulikan lagi keadaan disekelilingnya. Yang sempat terdengar oleh telinga Ratna adalah teriakan kenikmatan yang keluar dari mulut Ani dan Heri yang sedang asyik bersetubuh di depan suami Ani sendiri. Mata Ratna sedikit demi sedikit makin berat. Hanya rasa nyaman dan sisa-sisa kenikmatan di memek Ratna yang membuat memeknya berdenyut-denyut hingga Ratna tertidur..

Ratna tertidur sampai siang hari dalam kedaan telanjang bulat. Tubuhnya tertidur hanya diselimuti oleh bed cover. Tak terdengar olehnya ketukan pintu oleh cleaning service. Sehingga ketika cleaning service membuka pintu dengan kunci cadangan yang dia bawa, dia begitu terkejut melihat tubuh molek tergolek di ranjang.

“Eh.., maaf, Bu.. Saya kira tidak ada siap-siapa di dalam”, kata petugas kebersihan tersebut.

“Tidak apa-apa.. Kembali lagi saja dan bereskan kamar saya nanti agak siang..”, kata Ratna sambil menyelimuti tubuhnya lebih rapat.

Setelah petugas itu keluar, Ratna hanya bisa merenungi apa yang terjadi semalam. Ratna sendiri merasa heran, dirinya tidak mau dipaksa, diperkosa, entah apapun namanya, tapi yang jelas dirinya begitu menikmati perlakuan orang lain yang begitu kasar pada dirinya pada akhirnya..

Ratna memang sangat suka berpetualang seks dari sebelum menikah sampai sekarang, tapi belum pernah merasakan sensasi kenikmatan seperti yang dirasakan semalam.. Ingin rasa hati Ratna menceritakan hal ini kepada suaminya, tapi pertentangan batin terjadi dalam hatinya karena hal ini menyangkut kepada teman-teman baik suaminya. Bahkan terbersit keinginan Ratna untuk kembali ingin mendapatkan sensasi kenikmatan dengan menjadi objek pemaksaan seksual.

One thought on “Kenikmatan Ngewe Dengan Teman Suamiku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *