Pengalaman Indah Bersama Anak Perawan Cantik Ibu Kost
Gairah Dewasa – Saya adalah pria yang kesepian, merupakan mahasiswa yang bertempat di Semarang yang masih sekarang ini blom lulus-lulus dengan usia yang sekarang 24 tahun.

Memang dari bidang akedemik saya termasuk orang yang gagal namun untuk masalah wanita untuk memikat hatinya saya termasuk orang yang sukses, meskipun ya sering saja dengan status yang masih kesepian.
Baca Juga : Pemerkosaan Manager Seksi Tapi Galak
Cerita ini bermula saat saya mendapatkan tempat kossan yang baru. Dari kemarin-kemarin saya muter-muter di daerah sampangan , dan pada akhirnya saya dapet juga tuh tempat kossan yang buat saya tempatin.
Dengan tempa yang masuk ke dalam-dalam perkampungan dan ada satu satu hal , yang buat tertarik saya untuk tinggal di kossan itu.
Karena di tempat kos sinilah, ada anak dari ibu kos yang cantiknya bukan maen.
Gadis itu bernama Dea, dia merupakan mahasiswi dari kampus UNTAG. Saat saya melihat dia, seketika kontol saya begitu ngaceng dan tegang karena Dea sangat cantik dan seksi. Sebelumnya saya bertanya untuk mencari kossan , saat itulah yang menyapa dan menjawab si Dea dan berkata:
“Iya , masih ada satu kamar kok Kak”.
Dengan jawaban seperti itu , saya langsung tak pikir lama-lama dengan suara yang lembut dan halus menjadikan kontol saya semakin bersemi.
Dengan pemilik Ibu kos yang juga begitu ramah juga, tapi kadang–kadang Ibu kos yang dengan profesi berdagang di Solo juga jarang untuk pulang ke rumah nya.
Dea juga mengatakan kalo Bapak dan Ibu juga jarang di rumah.Dan pada akhirnya di kemudian hari, saya langsung untuk mengambil kamar kossan yang kebetulan bersebelahan dengan pemilk rumahnya.
Dengan tepat kos yang lumayan terpencil dan jauh saya dari temen-temenm gak jadi masalah lah buat saya. Yang penting saya bisa dapetin hati Si Dea anak dari pemilik yang punya kossan.
Dan kemudian saya sudah siap untuk menempati kamar kossan yang baru. Saat saya duduk kan di luar, saya melihat Dea sedang telpon-telponan ntah dari siapa dengan duduk di teras rumahnya.
“ wow. . .kesempatan buat saya nih. . ?
Begitu nungguin Dea telpon-telponan, langsung saya samperin dia.
“ Hay…lagi ngapaian nih. .? kata saya.
Dengan sambil tersenyum. “Iya ,Kak sedang santaian aja kok Kak..” ucap Dea.
Dengan membalas dengan senyum simpul. “Sedang telponan sama si pacar ya. . ?”ujar saya.
“Pacar Kak …?” jawab Dea.
Terasa hati ini remuk medengar ucapan Si Dea. Ternyata Dea sudah punya pacar. Ampun deh. . . !!
Tapi pembicaraan masih tetap berjalan , walau Dea sudah punya gebetan. Saya berkeinginan untuk akrab dengan Dea, ya….sapa taukalo Dea bosen atau Bete dengan pacarnya. Sapa tau. . . . . .?
Saya perhatikan dengan wajah cantik nya Si Dea,
Sumpaaaah. . . .!! bener-bener mirip wajah Indo. Dengan kulit yang eksotik dan dengan paras yang beda dari lingkungannya.
“Kok . , Liatin Dea seperti itu sih Kak. . .?”tanya Dea, Saya yang bengong kemudian tersadar.
“ Eh ,iya. .ternyata Dea ada tai lalat nya juga ya. . ?”jawab saya.
“ Kalau orang punya ciri-ciri seperti itu, orang nya sering beruntung lho. . .?” ucap saya.
“ Lha memangnya ada apa ikh Kak?” Tanya Dea
“ Ya iyalah beruntung. . .! untung aja tai lalat, kalo tai kambing gimana jal. . .?” dengan bercanda.
Dea seketika langsung tertawa. Manis banget senyumnya ngeliat dia tertawa. Pada akhirnya pada malam itu saya berhasil ngobrol begitu laama dan tertawa bersama Dea. Bahkan setelah cerita tentang tai lalat itu, Dea bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di pundaknya.
“Mana mungkin itu tanda lahir .. !
kayaknya tatto deh!” dengan menuduh.
“Beneran kok Kak ini tanda lahir!” balasnya.
“Gak percaya ah. . .!
Pasti kamu orangnya suka tato kan. . !
Harus dicek nih!” tuduh saya.
Dia malah tertawa ngekek. Saya begitu senang.. Dan paginya, saya sempetin dulu joging pagi.
Dengan lari di tempat dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat saya. Punya badan tegap dan berotot memang inilah saya.
Walaaah. . .. tiba-tiba saya denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Saya usut dari mana asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar yang saya tempati.
Ternyata disebelahnya kamar mandi tho. . . !
Saya coba mendengar suara gemercik air tersebut. Ternyata suara kemudian adalah suara nyanyian seorang gadis.
Tidak salah lagi, itu suara Dea!
Saya begitu seksama dan menikmati suara nyanyiannya. Merdu dan apik banget.. !
Akhirnya timbul pikiran kotor saya. Dengan dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa saya panjat!
Akhirnya dengan cepat, otak saya berfikir mesum.
Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya seperti ini. Setelah yakin orang tua Dea sudah berangkat pergi berdagang dan Dea pasti sendirian di rumah, saya nekat untuk ngintipin Dea mandi.
Dengan panjatan kursi, akhirnya saya bisa mencapai ujung tembok paling atas. Pelan-pelan saya angkat kepala untuk melihat pemandangan di dalam kamar mandi.
Dan memang benar. . !
Dea sedang mandi sambil bernyanyi. Dea dengan wajah Indo itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat saya liat secara jelas.
Dengan tetek yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang sebagian tertutup dengan busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah memeknya dapat terlihat sanagat jelas. Tanpa sadar sudah membuat batang kontol saya langsung mengeras.
Dea masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun.
Yang membuat saya tak tahan dengaan kondisi tangannya yang meremas teteknya sendiri. Terpaan busa sabun dari teteknya yang putih licin oleh sabun membuat saya serasa mau horny. Kemudian, Dea membilas sabunnya dengan mengguyurkan air.
Kulitnya makin terlihat putih bercahaya dan pada berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan saya, ternyata Dea menjamaahi dan mengelus-elus bagian memeknya. Saya berfikir Dea melakukan pembersihan di daerah memeknya.
Ternyata, Dea begitu nikmat dengan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut. Saya liat matanya sudah merem-merem keenakan.
“Ohh Yessss. . .. Dea sedang masturbasi. . .!”
Baru kali ini saya melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas saya menonton Dea yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir memeknya.
Secara tak sadar saya jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi saya sangat terlihat. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Dea.
Malu deh jadinya kalo ketahuan , lagi satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku mesum seperti ini. Ternyata dingklik yang menjadi pijakan saya untuk mengganjal kursi tak sanggup lagi menahan pijakan saya.
Akhirnya dingklik tersebut meleset.
Dan Dea jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya.
“Mampuss deh.. kalo Dea sampai tau!” batin dengan rasa cemas.
Saya langsung menghentikan tontonan sebentar.
Saya segera turun dari dinding yang saya panjat buru- buru. Ternyata Dea menyadari dirinya diintip. Dea segera mengenakan handuk dan pakainnya lalu buru-buru keluar kamar mandi.
segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Dea, kalau-kalau Dea bisa berteriak. Bisa mateng saya kalau dia nanti akan mengadu ke Bapak Ibunya setelah pulang dari berdagangnya.
Saya yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertumbukan dengan Dea yang baru saja keluar kamar mandi.
Kemudian handuk Dea langsung lepas, dan Dea terjatuh.
“Sorii..Sorii. .. “
Dengan kata kata itu yang bisa terucap dari mulut saya sambil membantu Dea untuk berdiri. Saya langsung mengambil handuknya. Dan nampaknya Dea kelabakan ketika handuknya hampir saja copot.
Dea tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang membuat teteknya menyembul kelihatan.
“Kakak, barusa ngintipin Dea yah?” tanya Dea
Dengan menundukkan kepalanya, Dea menunduk mungkin karena dia malu. Karena baru saja dia melakukan masturbasi. Saya jadi ngerasa berdosa.
“Kakak minta maaf ya.. Kakak menyesal banget”
saya ucapin itu dengan nada memelas. Dea cuma mengangguk tapi masih menunduk.
Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil menahan malu. Matanya berkaca-kaca. Saya jadi tambah merasa bersalah.
“Blum ada lho yang ngeliat Dea begituan. . ?”
“ Kok kakak berani sih?” suaranya lirih.
Akhirnya saya anterin Dea ke kamarnya. Saya bimbing dia menuju kamarnya.
Dibenak saya semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia ketakutan. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma.
Setelah sampai dikamar Dea, saya malah memeluknya. Terlintas dipikiran saya, kalau cewek sedang sedih begitu cara untuk menenangkannya hanyalah dengan di peluk ,menurut teori saya yang pernah saya lakukan .
“Dea . . .. ,Kakak minta maaf ya . . ”
saya bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Dea mengangguk. Dari pelukan, saya beralih mendekap Dea.
langsung saja cium pipinya kemudian bibirnya. Kemudian dengan naluri saya, tangan saya juga ikut memainkan perannya meremas dada Dea dari luar handuknya.
“Kakak! Sedang ngapaain nih. . .!” ucap Dea kaget.
Dalam teori saya, kepalang becek , basah aja sekalian!
Tanggung ketahuan ngintipin Dea mandi, kenapa gak saya tidurin aja sekalian?
Mumpung ada kesempatan !!
Saya kemudian men dorong Dea ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera saya kunci. Dan kemudian handuknya dengan mudah saya lepas.
Bibir Dea saya lumat dan beradu dengan lidah. Tangan saya menjamah teteknya yang semok. Dea sedikit berontak dan kakinya berulah gak karuan.
“Kakaaaakk..” Dea berteriak.
Saya mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana?
Saya bisa dihajar masa. Akhirnya saya menghentikan aksi birahi saya. Saya mutusin untuk membujuk Dea pelan-pelan. Sambil mengelus-elus pundaknya dan membelai rambutnya saya ngomong pelan-pelan.
“ Dea, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud ngapa-ngapain Dea”
“Kakak gak mungkin menyakiti Dea karena kakak sayang banget sama Dea..”.ucap saya.
Lalu saya cium leher Dea, tangan saya mulai lagi main-main mengelus teteknya, meremas dan mengelus kemudian turun ke daerah memeknya.
“Kakak, Dea mohon jangan ya kak. .” Dea merasa ketakutan.
“Dea pokoknya santai aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Dea. Kakak Sayang sama Dea.”
Tangannya terus mendorong-dorong saya. Dea sangat ketakutan setengah mati. Saya terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Dea. Kemudian turun dan menjilati puting teteknya yang merona.
Dan tangan kanan saya mengelus-elus daerah memeknya. Jari tengah mulai saya masukkan ke selakangan memeknya. Saya terus mainkan itu pelan-pelan.
“Kakak.. Dea mohon, Dea belom pernah begituan kak.. . .”
“ Dea takut.. . . .” Dea masih memelas.
Tangannya terus menahana tangan kanan saya yang menjamah didaerah bibir memeknya. Saya cuma jawab permohonan Dea dengan ciuman dan kuluman dibibirnya.
Saya terus lumat bibir Dea dan bibir memeknya dilumat jari tengah saya. Perlahan saya masukan jari tengah saya dengan pelan-pelan.
Terasa daerah memeknya Dea sudah basah. Mengetahui daerah memeknya nya sudah basah dan licin, saya jadi yakin kalau sebenarnya Dea juga pingin menikmati permainan saya. Kayaknya Dea juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat.
“Dea. . . “.
“Kakak masukin jari kakak pelan-pelan ya.”
“ Kagak sakit kok..”
“ Dea tenang aja yaa..”
Belum lagi Dea memberikan persetujuannya, jari tengah saya terus saja masuk ke memeknya.
Akhirnya jawaban Dea Cuma erangan dan desahan. Saya terus mainkan dengan memasukkan jari tengah saya kedalam memeknya sedikit demi sedikit.
Akhirnya bisa masuk jari saya!
“Kakak.. Dea takut kak..” Dea terus ngomong.
Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya agak berat. Saya yakin Dea sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi.
Cewek-cewek seperti Dea mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi sendiri.
Seperti yang saya liat barusan di kamar mandi. Saya makin sibuk dengan tangan kiri saya membelai rambutnya, mulut saya sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan saya memasukkan jari kedalam liang memek Dea yang makin banjir dengan cairan dan licin
Akhirnya saya gak tahan lagi. Dengan sekejap segera saya lepaskan semua pakaian saya hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera saya tindih tubuh Dea yang tergeletak.
“Dea, kita coba masukin yuk.. !!”
“Tahan sedikit ya.. “
“Mungkin sedikit nyeri.” Dea dengan lugunya mengangguk.
Tampaknya Dea sudah diliputi gejolak birahi yang gak bisa di kontrol. Saya makin birahi dan bersemangat.
Perlahan saya sempret-sempretkan kontol saya yang udah tegang dari tadi ke bibir memeknya Dea. Dea yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.
Jiwa raganya sudah diliputi hasrat seks. Setelah kontol saya licin dengan cairan Dea, perlahan saya tancapkan kontol saya ke dalam liang memek Dea.
Walaupun pekerjaan saya halus dan pelan, tetap saja Dea merintih kesakitan. Sekarang kontol saya tercampur dengan cairan licin dari Dea dan darah virginnya. Kemudian Dea menangis, Namun bibirnya terus mengeluarkan suara
“Arrhhh.. ahhhh.. kakak..”
Saya gak mau ambil pusing. Saya sibuk dengan mengobrak abrik memek Dea yang sangat sempit agar batang kontol saya bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Dea yang sudah banjir, kontol saya bisa masuk semuanya.
Saya terus menggenjot dengan maju mundur batang kontol saya. Sesekali saya cium dan jilatin leher Dea hingga ke teteknya. Kemudian putting nya saya emut dan sedot sekuat-kuatnya. Akhirnya saya meliat tanda-tanda Dea akan birahi kembali. Segera saya atur dengan kecepatan goyangan saya.
Saya pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Dea lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak
“Kakakk…. . ”
Berurutan setelah itu saya juga keluar menyemprotkan cairan pejuh saya didalam memeknya.
“Aaaaahhh.. Ahhhh.. Dea..”
Saya ngecrooot. .. . . . .
“Croooott. . . . .Jrooot……Criiiit. . .. “
Beberapa kali semburan dengan menekan kontol saya sedalam-dalamnya kedalam liang memeknya. Dea pun menjepitkan pahanya.
Akhirnya untuk beberapa saat kita menikmati dan merasakan nikmatnya bagaimana orgasme yang sebenarnya. Beberapa saat setelah itu terasa kedut- kedut dan denyutan dari memeknya.
Kontol saya yang masih menancap dan belum saya cabut. Batang kontol saya itu saya biarin sampai lemas didalam memeknya Dea. Saya terus perhatikan wajah menawan Dea yang lemas sayu setelah saya renggut bunga keperawanannya.
Sesaat saya jadi tak tega dan kasihan telah melakukan ini semua kepada Dea. Kembali saya elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Saya tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan
“Dea, maukah kamu jadi pacar kakak?” Dea hanya diam.
Saya tau dia udah punya pacar. Tapi saya sama sekali gak tau apa yang mau saya katakan selain itu kepada Dea.
Saya pasang kembali celana dan keluar dari kamar Dea. Dea masih terdiam lemas dan sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Saya udah siap dengan segala resiko dari perbuatan saya barusan. Setelah itu saya langsung berkemas di dalam kamar kos saya.
“Mungkin setelah ini Dea akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan saya bakal di pidana kan” pikir saya.
Siang harinya, saya sudah selesai beres-beres barang-barang. Saya pengen cabut duluan sebelum saya di usir sama orang tuanya Dea. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke saya.
Ternyata pintu kamar kos saya diketuk.
Setelah saya buka ternyata Dea. Saya persilahkan Dea masuk. Dea pun masuk kedalam kamar saya. Dea melihat saya sudah berkemas dengan barang-barang siap-siap mau kabur.
“Kakak mau kemana?” tanya Dea. Saya cuma diam.
“Kakak gak boleh pergi!” Dea takut.. !
“Gimana coba kalau Dea sampai hamil?”
“Kakak harus bertanggungjawab untuk semua ini!” kata Dea lirih.
“Baiklah kakak tak akan pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa”.
“Tapi kakak mohon jangan mengadu sama orang tua Dea ya..”permintaan saya.
Dea hanya mengangguk, dan dengan matanya masih sembab karena menangis. jadi kasihan, akhirnya Dea saya peluk lagi. Seminggu setelah itu, saya dan Dea Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa. Tapi akhirnya saya mencoba beranikan diri lagi untuk menegurnya dan mengajaknya bercanda lagi.
Akhirnya, saya bisa ngajakin Dea untuk berhubungan badan lagi. Ya. . .Kadang dikamar kos saya, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar saya, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Dea selalu diliputi sex gairah.
Permainan birahi ini kami semakin hari semakin variasi. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Dea sudah berani menelan habis sperma yang saya semburin didalam mulutnya.
Permainan seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah birahi yang liar. Walaupun status hubungan saya belum jelas hingga saat ini, saya tetap menjalani ini sama Dea. Dan Dea masih berhubungan dengan pacarnya.
Tapi kalo soal ranjang Dea lari ke saya dan hampir setiap malam Dea mampir ke kamar saya buat adegan gituan. . .
itung-itung pengahantar tidur malamnya. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar saya. Sejak saat itulah, Dea ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Saya pernah nanya ke Dea, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya? Awalnya Dea bilang belum.
Tapi setelah saya selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan.
Setelah perawannya saya renggut, Dea malah jadi hyperseks dan binal yang pengen ngelakuin hal itu terus.
Pada saat itu, pembicaraan saya sama Dea sampai ke sesuatu yang bahkan gak saya duga. Dea berkata sedandainya kalau dia membayangkan di setubuhi dengan dua orang, yaitu saya dan pacarnya. Hehehee… Tak habis pikir saya membayangkannya mengapa cewek yang dulu nya pemalu dan cupu ini bisa jadi binal seperti ini ya.
One thought on “Pengalaman Indah Bersama Anak Perawan Cantik Ibu Kost”