
Ustadzah 7 Hari Menjadi Budak Sexku
Gairah Dewasa – Hai bro semua, kenalin nama gua Dodi, umur 25 tahun, aku memiliki tinggi di atas rata rata pria di Indonesia yaitu 185cm, sebenarnya aku masih kuliah, namun ku hentikan karena suatu masalah. Badanku bisa di bilang ideal tidak terlalu kurus. Aku merupakan seorang mualaf baru baru ini, mungkin sekitar 1 bulan yang lalu karena suatu hal. Aku di bimbing oleh seorang ustadz yang cukup di kenal di kecamatan ku. Ustadz tersebut bernama ustadz Firman, umurnya tidak terpaut terlalu jauh dengan umur ku yaitu 30 tahun, maka dari itu aku memilihnya karena masih bisa dibilang seumuran. Ia memiliki istri bernama ustadzah Sarah, ustadzah Sarah selalu berpakaian jubah panjang dan longgar, kulitnya putih bersih dan memiliki tinggi badan lebih dari ustadz Firman yaitu 175 cm sedangkan ustadz Firman hanya sekitar 165 cm. Kudengar dengar ustadzah Sarah merupakan keturunan Tionghoa, maka dari itu matanya terlihat seperti sipit yang menambah keyakinannya, namun pasutri tersebut belum dikaruniai anak setelah 3 tahun pernikahannya. Entah apa yang mengakibatkan hal tersebut.
Suatu hari aku hendak pergi kerumah ustadz Firman, aku menaiki motor kesayanganku yang kumiliki sejak sekolah menengah, aku berangkat menuju kerumah ustadz Firman dengan tujuan hendak belajar ilmu agama, aku tidak mengabari/menanyakan kesiapan beliau karena memang biasanya di hari tersebut beliau memang sedang dirumah karena tidak ada jadwal mengaji bersama. Jarak rumah ku menuju rumah ustadz Firman tidak dekat dan tidak jauh, dikarenakan ustadzah Sarah kurang suka dengan keramaian, apalagi di daerah kami terkenal karena suatu kegiatan yang dapat merusak telinga(sound horeg). Setelah sampai di depan rumah ustadz Firman, kulihat jika pintu rumah nya tertutup namun pagarnya terbuka yang menandakan sebenarnya ada penghuni di rumah tersebut namun antara satu orang yang pergi atau sedang beristirahat. Ku lihat sekeliling daerah tersebut yang memang termasuk sepi dikarenakan merupakan perumahan yang baru di bangun. Aku mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Akupun menuju ke belakang siapa tahu ustadz Firman sedang bersantai dihalaman belakang. Saat baru beberapa langkah disamping rumah aku mendengar suara seperti suara desahan wanita. Aku pun mencari asal suara tersebut yang tidak lain adalah suara dari ustadzah Sarah yang sedang colmek dengan memasukkan timun yang tidak terlalu besar kedalam memeknya, akupun terkejut. Suatu hal gila terlintas dipikiran ku. Ku ambil HP ku di saku dan merekam ustadzah Sarah yang sedang colmek dengan hanya mengenakan atasan mukena tanpa bawahan dan dalaman.
“Gila juga ni ustadzah, ternyata cuma luarannya yang kalem, sopan, dan tertutup, ternyata punya rahasia kayak gini, apa gue jadiin budak seks aja kali ya, udah lama ngga ngesex” Ucap ku dalam hati
Yaa aku keluar dari kuliah karena aku ketahuan ngesex di kampus waktu ngesex sama seorang mahasiswi yang kujadikan budak sex.
Akupun menuju kedepan lagi dan ku cek pintu apakah di kunci atau tidak, ternyata hoki ku pintunya tidak terkunci haha. Aku pun dengan tenang membuka pintu dan menutup pintu kembali dengan memastikan tidak ada yang melihat pergerakan ku. Aku pun berjalan perlahan mencari kamar ustadzah Sarah. Kudapati sebuah kamar yang tertutup dan juga suara yang sama dengan yang tadi ku dengar, ku buka secara paksa yang tentu saja membuat ustadzah Sarah kaget dan menarik selimut namun lupa mencabut timun di memeknya terebut.
“Wah wah ternyata seorang ustadzah yang ku kira alim ternyata punya rahasia yang kayak gini.” Ucapku
“Eh dod apa yang kamu lakukan, seenaknya masuk kerumah orang.” Ucap ustadzah Sarah
“Ehh dari tadi saya sudah memanggil penghuni rumah ini namun tidak ada jawab. jadi saya cek, eh ternyata ustadzah Sarah ngelakuin hal kayak gini diem diem.” Ucapku
“Mau apa kamu, cepat keluar atau saya laporin suami saya” Ancam ustadzah Sarah
“Eisttt mau ngelapor ke pak ustadz?, yaudah gapapa paling nanti vidio bu ustadzah saya sebar loh.” Ucapku sambil memperlihatkan vidio ustadzah Sarah yang sedang colmek.
Ustadzah Sarah terdiam sejenak.
“J-jangan, tolong jangan sebarkan vidio itu. Kamu mau apa, uang? Akan ku berikan” Ucap ustadzah Sarah ketakutan.
“Uang? ga laku, ga semua hal bisa diselesaikan pake uang.” Ucapku dengan nada mengejek
“T-terus apa yang kamu mau” Ucap ustadzah Sarah
“Ya jelas, tubuh ustadzah lah” Ucapku sambil menarik selimut yang kemudian memperlihatkan tubuh setengah telanjang ustadzah Sarah.
“J-jangan ngawur kamu, saya bukan wanita murahan yaa” Bentak ustadzah Sarah
“Loh, lihat tuh ada yang di memek ustadzah, ada warnanya kayak ijo ijo tuh, masak maunya yang kecil gitu ga mau yang kayak gini. Ucapku sambil menunjukkan kontolku yang sudah ngaceng dari tadi.
Aku sangat bangga dengan kontolku dengan ukuran yang hampir 30cm dan juga tebal.
“M-maksud kamu apa sambil menunjukkan itu mu” Ucap ustadzah Sarah ketakutan
“Saya beri pilihan” Tawar ku.
“A-apa itu asalkan kamu menghapusnya saya siap dengan apapun” Jawab ustadzah Sarah
“Gampang aja, dalam 7 hari kedepan ustadzah Sarah harus melakukan apapun yang saya perintahkan mau itu ngesex sama saya ataupun apapun itu” Ucapku
“Sempit banget ustadzah. Jarang di sentuh pak ustadz kah? ” Tanyaku
“Diam kamu erggghh” Ucap ustadzah sambil menahan sakit di bagian bawahnya.
“Oh gitu mau jawab. ” Ucapku
Ku tarik kontolku sehingga ujung ujung nya yang berada di dalam memek ustadzah, dan langsung saja ku hantam memek ustadzah dengan keras sampai mentok yang membuatnya berteriak.
“Arggghhh sakiiiittthh” Teriak ustadzah
Ku maju mundur kan kontolku dengan tempo pelan. Karena tidak tahan dengan payudaranya yang dari tadi bergetar langsung saja ku main kan. Tangan kanan ku menggerayangi payudara sebelah kiri, sedangkan mulutku menyedot putingnya. ustadzah Sarah terus mendesah, kaki nya secara tak sadar dalam keadaan terlentang seperti melakukan split.kedua tangan nya hanya dapat memegang sprei yang mulai berantakan. Setelah beberapa saat aku ingin keluar.
“Bu saya keluar di dalam ya? ” Tanyaku
“J-jangaaagggghhhh hariihhhkkk iniikhhhh, sayahhhh lagihhhh mensss” Desah ustadzah
Mendengar itu kucabut kontol ku karena tidak mau ambil resiko. Aku berdiri menuju kepala ustadzah dan menyodorkan kontolku di mulutnya.
“Ceepet buka mulut” Perintah ku
Ustadzah Sarah hanya pasrah dengan membuka mulutnya, yang langsung saja ku masukkan kontolku kedalam nya, dan ku muncrat kan sperma ku kedalamnya.
“Mphhmmm” Desah ustadzah saat menerima sperma ku.
“Tahan dulu sperma saya di mulut ustadzah jangan telan atau muntah kan dulu” Perintah ku.
Ku cabut kontol ku dari mulut ustadzah, aku berdiri dan menarik tubuh ustadzah agar duduk. Ku sodorkan penis ku di mulut dan hidungnya yang kemudian ku suruh ia untuk menelan semua sperma ku.
Setelah itu aku kembali memakai pakaian ku dengan benar dan menyuruh nya merapikan tubuhnya. Sebelum pulang aku mengingatkan nya untuk tidak macam macam atau ku laporkan. Tidak lupa aku bertukar nomor HP dengan ustadzah. Kemudian aku bergegas keluar dan pulang.
Sesampai di rumah aku langsung membersihkan tubuh. Setelah selesai aku membuka HP dan mengingat kan ustadzah agar mengingat perjanjian kami, kemudian aku membeli beberapa barang untuk melaksanakan rencana ku di olshop.
“Tunggu sebentar lagi ustadzah Sarah akan ku jadikan budak seks ku yang baru. ” Ucapku dalam hati.
HARI #1 – #2
Setelah membeli beberapa barang yang kubutuhkan, aku menelpon ayah ku untuk meminta beberapa uang untuk pindah ke sebuah perumahan untuk sementara, dengan alasan kos ku akan dilakukan renov sementara, ayah ku menyetujuinya dengan cepat. kenapa? Karena ayahnya sebenarnya seorang pemilik pabrik tekstil ternama di provinsi asal ku. Sebenarnya tanpa kuliah pun aku bisa tetap sukses karena akan mewarisi pabrik ayahku, karena aku pewaris tunggal.
Setelah mengkonfirmasi penyewaan unit perumahan yang lumayan jauh dari tempat tinggalku saat ini, bahkan bisa dibilang sudah beda kecamatan. Aku memindahkan barang barang ku, aku hanya membawa barang barang yang penting, seperti peralatan harian juga peralatan yang kugunakan untuk melakukan aksi ku. Setelah selesai beres beres akupun melihat suasana komplek perumahan ku, dan menghafal jalan jalan atau tempat yang mungkin akan berguna kedepannya. Unit ku berada di paling ujung, beruntung unit disekitar ku masih kosong belum berpenghuni. Tak teras hari yang ku tunggu adalah besok
Hari #1
Aku menghubungi ustadzah Sarah melalui ponselku. Ku beritahu agar setelah ia mengantar ustadz Firman untuk segera ke tempatku. Ku beri alamat rumah ku, tak lupa mengingatkannya dengan apa yang akan terjadi jika dia tidak menurut.
Waktu berselang menunjukkan jam 10.00. Terdengar suara bel. Ku intip dari jendela, ternyata orang yang ku tunggu, ustadzah Sarah datang dengan mengendarai motor milik ustadz Firman, ia mengenakan gamis panjang serta kerudung lebar di sertai cadar. Ku buka pintu dah ku persilahkan masuk, ia tak menjawab apa apa, ku lihat dari matanya, ia terlihat kesal. Ku suruh ia duduk di ruang tamu, aku menuju kamar ku dan mengambil barang barang yang akan kugunakan hari ini yaitu sebuah pakaian renang wanita bermodel one piece(bukan anime one piece), ditambah sebuah pantyhose atau mudahnya celana ketat tembus pandang, sebuah penutup mata, dan tak lupa sebuah dildo yang berukuran sedang.
Kuberikan pakaian renang, dan pantyhose kepada ustadzah Sarah untuk ia kenakan di kamar mandi , kuberi urutan pemakaian nya, dan kusuruh ia menanggalkan pakaiannya dengan catatan jika ia memakai ikat rambut jangan dilepas. Ustadzah Sarah langsung pergi menuju kamar mandi sesuai yang ku arahkan. Sambil menunggu aku mengunci pintu dan menutup gorden. Setelah berapa lama menunggu ustadzah Sarah datang, aku kaget setengah mati, terpesona dengan keseksian, kerontokan dan kecantikan ustadzah Sarah.
“Lihat apa kamu.” Ucap ustadzah Sarah kesal
“Lihat apa lagi?, ya jelas tubuh ustadzah lah” Jawabku.
Aku menyuruh ustadzah berbalik badan. Setelah berbalik kututup matanya dengan penutup mata yang tadi ku bawa.
“K-kamu mau ngapain, mata saya ditutup buat apa. ” Ucap ustadzah
“Udah liat aja santai lah. ” Goda ku
Ku peluk tubuh ustadzah dari belakang, ku remas remas payudaranya yang besar yang mungkin lebih besar dari melon. Tak lupa aku mencium ustadzah dari leher sampai ke bibirnya, kulumat bibir ustadzah, ku buat agar dia tak melawan sampai tubuhnya terasa rileks. Setelah rileks ku ambil dildo yg telah ku persiapkan, ku turunkan pantyhose sampai ke lutut. Ustadzah Sarah terkaget saat aku meraba memeknya.
“M-mau apa k-kamu” Ucap ustadzah Sarah
Tanpa menjawabnya aku langsung menusukkan dildo ke memek ustadzah Sarah. Ia sontak kakinya ia sedikit tegang.
“Akhhhhhhhh” Desah ustadzah Sarah
Ku naikkan kembali pantyhose-nya. Lalu ku beritahu suatu hal kepadanya.
“Bentar ya aku mandi dulu, jangan berpikir untuk melepas apa yang kamu pakai atau ga tau sendiri akibatnya.” Bisikku ku di telinga ustadzah Sarah
“Eh eh jangan tinggalin saya kaya gini nanti kalo ada yang dtg gimana” Ucapnya.
Tanpa menjawabnya aku pergi menuju kamarku, mengambil sebuah remot yang tak lain untuk menghidupkan fitur dari dildo tersebut. Namun tak langsung ku hidupkan. Ku tunggu beberapa saat hingga ustadzah Sarah rileks dan mencari tempat duduk. Setelah ustadzah Sarah duduk, ku hidupkan dildo-nya ke getaran paling kuat. Ustadzah Sarah kaget, tubuhnya seperti akan meloncat tinggi. Perut hingga kakinya bergerak acak seperti ikan menggelepar. Tangannya mencoba menahan dildo nya namun percuma.
“Akhh akhhh akhhhh eakhhhh ohhhh mphmmm” Desah ustadzah Sarah menahan getaran dildo tersebut. Untuk sementara aku hanya menonton. Sampai ustadzah Sarah terlihat akan muncrat.
“Khekehehehe, gimana ustadzah mau muncrat cuman dari dildo? ” Ucapku
“T-tolooonghhhh hentikahhh alat inihh, akugbhhh udaghhhh ngga kuaatthhh. ” Desah ustadzah Sarah sambil mengeluarkan cairan dari memeknya.
Ku hentikan getaran dari dildo tersebut. Ku lihat pantyhose dan baju renang bagian bawahnya basah karena cairan dari memek ustadzah.
“Sekarang cepat jongkok seperti anjing” Perintah ku.
“B-baik” Ucap ustadzah sambil memposisikan diri jongkok seperti anjing
Ku keluarkan kontol kebanggaanku yang sudah berdiri tegak. Ku arahkan ke ustadzah Sarah dan kusuruh ia mengulumnya. Tanpa menjawab ustadzah Sarah mencoba untuk mengulum nya, dilihat dari cara nya sepertinya ia jarang atau bahkan belum pernah melakukan blowjob. Ku putarkan lagi dildo nya namun sekarang dengan getaran yang tidak terlalu kencang, namun mesti begitu ustadzah Sarah tetap terkaget. Ia hampir mencabut kepalanya dari kontolku. Namun kutahan kepala nya dengan kedua tanganku. Ku maju mundurkan kepalanya, hingga membuatku ingin muncrat. Ku muncrat kan langsung ke mulut ustadzah Sarah. Ustadzah Sarah mencabut kepalanya sambil tersedak. Kusuruh ia untuk menelan spermaku sampai habis. Ku suruh ia berdiri. Ku cabut dildo dari memeknya dan ku lepas penutup matanya. Lalu kuberi pilihan.
“Untuk hari ini mau lanjut atau tidak, bebas mau jawab apa, oh ya gimana mau jadi budak saya atau masih mau lanjut tantangan. ” Ucapku, sambil memandangi jam yang sudah hampir jam 12
“Ga bakal saya jadi budak kamu, u-untuk hari ini k-kalo boleh udahan dulu. ” Ucap ustadzah Sarah
“Yaudah mandi dulu sana, saya mau buka kunci pintu sama gorden dulu. ” Ucapku sambil tersenyum penuh rahasia
Ustadzah Sarah pun menuju kamar mandi untuk mensucikan diri. Tanpa ia ketahui sebenarnya sabun tersebut adalah sabun yang dibuat khusus dengan ditambah sebuah perangsang yang baru akan bekerja setelah 5 jam an dan akan bertahan lama, yang tentu saja akan membuatnya kepanasan dan butuh di belai.
Setelah selesai mandi. Ustadzah menghampiri ku untuk mengambil barang barangnya. Sebelum pulang kuberi dia oleh oleh.
“Bawa dildo ini dan juga alat anal ini. ” Ucap ku
“E-eh maksudnya apa” Tanyanya
“Untuk dildo terserah kamu mau pakai atau tidak, tapi untuk alat anal ini harus ustadzah pakai saat sampai dirumah, tentu saja ustadzah harus mengirim laporan berupa foto lubang ustadzah yang memakai alat ini setiap 1 jam sekali bahkan jika itu waktu tidur. ” Perintah ku
“B-baik ” Jawab ustadzah Sarah
Setelah itu ustadzah Sarah bergegas pulang.
#rumah ustadzah Sarah#
Sesampainya di rumah ia langsung mengunci rumahnya. Ia menangis di balik pintu rumahnya. Namun ia sadar kalo nangis saja percuma. Ia lalu pergi ke kamar dan mengganti pakaiannya. Tak lupa ia memakai alat anal di lubang pantatnya tak lupa ia memfoto untuk dikirim sebagai laporan. Awalnya ia kesakitan karena ukuran alat anal itu lumayan lebar.
Setiap 1 jam sekali ia memfoto dirinya yang mengenakan alat anal tersebut hingga ia berfikir kalau akan repot jika di lepas pasang sehingga ia memakai nya terus bahkan saat i melakukan ibadah.
Setelah beberapa jam, efek obat perangsang pun bekerja. Ustadzah Sarah kepanasan hingga ia menanggalkan seluruh baju nya dan akhirnya ia telanjang tak ingin merasakan kekuatan yang sama ia menutup jendelanya dan menutup gorden rumahnya. Lalu ia masturbasi. gak peduli berapa lama dan seberapa keras ia melakukannya ustadzah Sarah tetap merasa ada yang kurang. Lalu ia teringat dengan dildo yang di beri oleh dodi tadi. Ia mengambil dildo tersebut dan memasukkannya ke dalam memeknya. Ia memainkan dildo tersebut. Hingga ia keluar beberapa kali. Meski begitu rangsangannya tidak hilang bahkan sampai malam yang membuat seluruh kasurnya basah dan ia tak bisa tidur karena harus tetap mengirim laporan sampai pertemuan selanjutnya.
Hari #2
Ada alasannya aku menyuruh ustadzah Sarah untuk memakai alat anal. Yang tentu saja karena hari ini adalah hari untuk melatih lubang anal ustadzah Sarah. Ku persiapkan berbagai mainan sex lebih banyak lagi tidak hanya 1 atau 2 namun 1 kotak, ditambah beberapa alat pengikat yang tentu saja sudah terlihat akan kearah mana permainan ini berlanjut.
Ku hubungi ustadzah Sarah untuk datang dijam yang sama seperti kemarin.
Belum menunjukkan pukul 10 ustadzah Sarah sudah datang dengan mengenakan jenis pakaian pakaian seperti kemarin namun berbeda warna. Ku persilahkan masuk. Langsung ku tutup semua gorden dan pintu kunci. Setelah selesai, ku suruh ustadzah untuk melepas baju dan cadarnya namun tidak dengan pakaian dalam dan hijab nya karena itu akan membuat ku ereksi. Ustadzah tanpa berkata kata langsung menanggalkan pakaian luarnya dan melepas cadar nya, terlihat tubuh seksi ustadzah dan wajahnya cantik. Kusuruh ia untuk menghadap ke belakang untuk mengecek apakah alat anaknya masih terpasang atau tidak. Aku terkejut sekaligus senang karena tidak hanya alat analnya namun juga dengan dildo yang ku berikan kemarin.
“Waduh ustadzah kayaknya udah ketagihan gini, segala dildo dipake lagi, padahal yang saya wajib in cuman alat anal. ” Godaku sambil memainkan dildo nya
“Ehmm mphhh diam kamu” Ucap ustadzah
Kututup waja ustadzah seperti kemarin. Setelah itu ku kelapas alat anal dan juga dildo dari kedua lubang ustadzah Sarah. Kulihat lubang pantatnya yang berkedut ku masukkan jari ku kedalamnya dan ustadzah Sarah seperti merasakan geli di lubang tersebut. Kusuruh ia memposisikan diri bersujud. Aku menuju kamarku untuk mengambil alat alat yang ku persiapkan
Ku ambil borgol untuk mengikat tangannya kebelakang. Untuk kakinya ku ikat dibagian betis dan paha lalu memposisikan tubuh ustadzah menyamping. Ustadzah hanya pasrah mengetahui tubuhnya diperlakukan seperti ini.ku angkat ustadzah menuju meja. Ku taruh ustadzah di atas meja dan ku buka penutup matanya, lalu ku perlihatkan kotak berisi sex toys. Melihat itu ustadzah ketakutan.
“M-mau a-apa kamu sama alat alat itu” Ucap ustadzah Sarah
“Nanti juga tahu. ” Jawabku
Kuambil sebuah alat kecil yang tidak lain adalah Vibrator. Ku masukkan alat tersebut kedalam memek ustadzah, tak hanya itu aku juga mengambil 2 alat yang sama dan mengambil sebuah selotip. ku pasangkan kedua Vibrator itu di puting ustadzah. Setelah semua alat terpasang ku hidupkan semua Vibrator dan ku setel ke frekuensi tertinggi. Ustadzah mendesah dan tubuhnya menggenjang. Ustadzah mendesah tak karuan, aku mengambil sebuah alat yang terdapat pola ditengahnya yang digunakan untuk menutup mulut. Setelah itu ku angkat ustadzah menuju kamar ku. Ku buat ia bersujud membelakangi ku. Ku mainkan lubang analnya. Aku mengambil sebuah gel di kotak dan memasukkan gel tersebut ke pantat ustadzah. Aku pun mengeluarkan kontolku yang sudah tegak dari tadi. Ku gesek gesek kontolku ke memek ustadzah. Setelah bosan menggesek nya aku langsung menyodok lubang anal ustadzah. Ustadzah hanya dapat mendesah kesakitan mengetahui sebuah kontol besar memasuki lubang kotoran nya. Ku diamkan sebentar kontolku sambil memainkan payudara besar ustadzah. Setelah ku rasa cukup aku melaju mundurkan kontolku dengan pelan. Ustadzah hanya dapat mendesah sambil menikmati aksiku tersebut. Setelah beberapa waktu aku merasa akan muncrat. Bodo amat karena itu akan keluar di pantatnya aku langsung menyemburkan spermaku ke dalam anal ustadzah. Belum puas akan hal itu, kulepas tali yang mengikat kaki ustadzah dan juga penutup mulutnya. Ku gendong tubuh ustadzah lalu ku masukkan kontolku ke dalam pantatnya sekali lagi.
“Aghhhh sakihhhh t-toloongghhhh jangan lubang itu. ” Pinta ustadzah
“Ssstssshh namanya juga pelatihan” Ucapku
Ku naik-turunkan tubuh ustadzah, ku lihat payudaranya memantul mantul. Setelah beberapa waktu aku ingin me muncrat kan spermaku kembali. Ku muncrat kan spermaku ke dalam anal ustadzah. Ia hanya dapat mendesah kemudian pingsan.
Sambil menunggu ustadzah bangun aku melepas semua Vibrator yang ada ditubuhnya. Aku mengambil hp ku yang tergeletak dan mematikan rekamannya. Yah aku merekam semua yang terjadi dikamar ku, karena akan kugunakan sebagai ancaman atau hanya bahan senang senang.
Setelah ustadzah bangun aku menyuruhnya mandi, kali ini hanya sabun biasa tanpa campuran perangsang. Setelah selesai mandi kusuruh ustadzah untuk besoknya datang di sore hari setelah waktu ashar. Ustadzah hanya meng iya kan. Tak lupa untuk mengembalikan alat anal dan dildo yang ku berikan. ia senang karena tidak harus mengenakan alat tersebut dan dapat tidur nyenyak tanpa harus membuat laporan. Ustadzah pulang, aku tersenyum licik dari dalam rumah melihat kepergian ustadzah dari balik jendela.
Dirumah ustadzah.
Ustadzah Sarah yang merasa lega karena sudah tidak harus membuat laporan berpikiri dirinya bisa beristirahat dengan tenang. Namun saat malam hari dia merasa ada sesuatu yang kurang. Ia tidak bisa tidur karena hal tersebut. Ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat mandi ia teringat kegiatan ngentod nya bersama dodi. Ia kemudian masturbasi dengan tangannya. Ia mengambil shower Dan mengarahkan di memeknya ia meng set shower tersebut ke semprotan yang kecil namun kencang. Tak hanya itu ia juga memainkan lubang pantatnya. Setelah beberapa lama ia merasa akan muncrat namun ia tak bisa muncrat ia bingung apa yang kurang. Meski begitu akhirnya ustadzah dapat tertidur hingga keesokan harinya.
HARI #3 – #5
Di hari ke 3 ini aku merencanakan sesuatu yang sedikit santai dengan mengajak ustadzah Sarah untuk berolahraga. Aku menyuruh ustadzah Sarah untuk datang agak sore di hari ke 3 karena aku harus menyiapkan sesuatu terlebih dahulu.
Waktu menunjukkan pukul 15.00 terdengar suara motor dari depan rumah ku. Ya ustadzah Sarah sudah datang ku suruh ia masuk. Ku kunci pintu dan ku tutup gorden rumah ku seperti biasa agar tidak ada yang mengintip.
Aku menyuruh ustadzah Sarah untuk duduk di kursi sebentar selagi aku mengambil sesuatu.
Aku mengambil 1 stel baju yoga wanita beserta matras dan juga mengambil sebuah kaset yang akan ku gunakan untuk menunjukkan video yoga yang akan di ikuti ustadzah Sarah.
Ku serahkan pakaian yoga kepada ustadzah Sarah dan kusuruh ia untuk tidak mengenakan dalaman sama sekali. Ustadzah Sarah hanya meng iya kan. Sambil menunggu ustadzah Sarah berganti baju ku masukkan kaset dalam DVD Player yang tersambung dengan TV ku. Setelah videonya siap, aku membuka rak kecil yang berada di bawah TV. Terdapat sebuah alat yang dapat menyebarkan wewangian untuk ruangan. Aku mengambil sebuah obat di saku ku yang sudah ku siapkan dari tadi, ku teteskan beberapa tetes ke alat tersebut sambil ku Berpikir. Lalu ku nyalakan alat tersebut, obat yang ku teteskan tak lain adalah obat perangsang.
Ustadzah Sarah akhirnya selesai. Aku menyuruhnya menunggu sebentar untuk mengambil matras. Tak hanya matras yang ku ambil, aku pun juga mengambil mainan seks yang kemarin ku pakai dengan ustadzah Sarah.
Sekali lagi ustadzah bertanya apa yang akan ku lakukan hari ini. Tanpa menjawab pertanyaannya ku suruh ia untuk menurunkan celananya. Ku ambil 2 buah dildo yang berbeda ukuran. Yang kecil ku masukan ke lubang pantatnya. Sedangkan yang besar untuk memeknya. Ustadzah Sarah hanya dapat mendesah saat ku masukan kedua dildo tersebut. Ku suruh memakai celananya kembali, sekarang ku suruh ia menaikkan kaos nya hingga ke atas payudaranya. Ku ambil 2 buah Vibrator kecil, dan lakban. Ku tempelkan Vibrator tersebut mengenakan lakban dan kuturunkan bajunya kembali. Sekarang waktunya menjelaskan rencanaku hari ini.
“Hari ini tugas ustadzah gampang saja, yaitu menahan agar tidak muncrat. ” Ucap ku
“M-maksudnya? ” Tanya ustadzah
“Lihat di tv sedang menunjukkan sebuah rekaman yoga. ” Jawabku
“T-terus apa yang harus ku lakukan? ” Tanya nya kembali.
“Gampang aja. Ikutin semua gerakan yoga ini sampai selesai. Jika ustadzah menyerah atau muncrat secara deras. Ustadzah akan saya hukum. Namun jika ustadzah berhasil. Saya akan biarkan ustadzah pulang langsung untuk hari ini, mudahkan” jelas ku.
“B-baik ” Jawab ustadzah
video tersebut. Video tersebut sebenarnya adalah video yoga yang ku gabungkan untuk mencari posisi posisi yang sedikit menarik secara seksual. Video tersebut sebenarnya memiliki durasi yang lama mungkin sekitar hampir 2 jam karena sengaja agar aku tetap bisa bermain main dengan ustadzah.
Setelah beberapa waktu berlalu ustadzah masih terlihat dapat mengikuti gerakan gerakan yoga tersebut. Setelah 30 menit dari awal dimulai aku langsung memberi sedikit gangguan dengan menghidupkan Vibrator yang ada di puting ustadzah. Ustadzah sedikit kaget namun masih bisa bertahan. Ku diamkan selama 10 menit lalu ku hidupkan dildo yang berada di anal ustadzah. Ustadzah sedikit kaget namun masih berupaya menahan agar tidak keluar. Setelah 5 menit berlalu ku hidupkan juga dildo yang berada di memeknya. Ustadzah mulai sedikit goyah. Mulai dari sekarang setiap setelah 5 menit akan kenaikan getaran dari salah satu dildo yang ku masukkan ke dalam kedua lubang ustadzah, jelasksu kepada ustadzah. Celana ustadzah mulai kelihatan basah sekarang. Tentu saja tidak akan ada yang dapat menahan 2 buah dildo dan 2 Vibrator dikombinasikan dengan aroma perangsang tepat didepannya.
“Wah ustadzah udah ngompol tuh dicelana, gamau nyerah aja? Nanti boleh make kontolnya dodi. ” Ucapku
“E-enggak.ya masih tahan kalo cuma segini.” Ucapnya
“Ya udah sih kalo gitu, kalo udah ga kuat bilang aja. ” Ucapku.
Setelah beberapa menit berlalu semua dildo yang menempel pada ustadzah sudah berada di getaran maksimal. Hanya tinggal menunggu waktu agar ustadzah menyerah.
Benar saja belum ada 5 menit sejak ku pikirkan hal itu ustadzah mulai goyah dan terjatuh.
“D-dod saya ny-nyerah, b-biarin saya keluar ya. ” Ucapnya yang sudah menyerah
“Ya keluarin aja tapi ingat ya kalo kalah ada hukumannya. ” Ucapku pada ustadzah.
Akhirnya ustadzah menyerah dengan hal itu dan melepas celana nya dan langsung terkencing di situ. Ku tertawa puas dalam hati.
“Hahah gimana rasanya nahan buat muncrat?, gimana udah siap hukuman? ” Tanyaku pada ustadzah
“H-hukuman nya apa kalo boleh tau. ” Tanya ustadzah.
“Ada deh” Ucapku sambil berjalan ke kamar.
Di kamar aku mengambil sesuatu yang masih terbungkus dengan bubble wrap. Sesuatu yang lumayan besar untuk sebuah paket. Bungkusan tersebut berbentuk aneh. Selain paket tersebut aku juga mengambil 2 buah benda di meja ku. Yaitu sebuah balsem dan freshcare.
Ku berikan paket tersebut kepada ustadzah. Ku suruh ia membukanya. Ia terkejut karena di dalamnya adalah sebuah dildo karet dengan panjang yang memang kurang panjang dibanding milikku, namun memiliki ketebalan hampir se selapak tangan nya. Melihat benda itu ia menanyakan apa yang akan dilakukan.
“M-Maksudnya apa ya? ” Tanyanya
“Ada 2 pilihan hukuman dengan tingkatan yang berbeda” Ucapku
“S-saya pilih yang mudah saja” Ucapnya
“Ha? Mudah? Siapa yang bilang mudah” Ucapku sambil tersenyum.
“Lah kalo gitu kenapa ada 2 tingkatan yang berbeda” Ucap ustadzah
“Ya emang, tapi tingkat kesulitannya tidak ada yang mudah, namun sulit dan sangat sulit. ” Ucapku
” -Y ya sudah saya pilih yang sulit. “Jawabnya
” Yah padahal udah beli itu mahal mahal. “Jawab ku.
” E-memangnya yang sangat sulit apaan”tanyanya.
“Masturbasi pake dildo tersebut, namun dildo nya akan ku olesi dengan balsem dan freshcare. ” Ucapku
“T-Terus kalo yang sulit? ” Tanya ustadzah terkaget
“Yang sulit ya????” Ucapku tak melanjutkan jawabanku
Ku suruh ustadzah berbalik dan mengambil posisi nungging. Ku lepas seluruh dildo yang tertancap. Ku naikkan kembali celana yoga nya. Namun ku sobek pada bagian memeknya. Lalu aku duduk di kursi. Ku suruh ia untuk naik kepangkuku ku membelakangi ku.
Saat ia hampir di pangkuku. Ku arah akan kontolku tepat di memeknya. Ia terkejut merasakan kontolku mulai masuk ke dalamnya. Namun tidak ku gerakkan. Melainkan ku suruh ia bergerak sepuasnya. Ustadzah bergerak naik turun dan memutar mutar tubuhnya seperti ia yang menginginkan hal tersebut. Ku suruh ia untuk membuat ku keluar. Sangat lama untuk membuat ku keluar hingga ustadzah tidak kuat lagi karena kecapekan. Karena sudah tidak kuat gantian ku turunkan tubuhnya ke posisi doggy style. Ku maju mundurkan kontolku dengan sangat cepat membuatnya selalu mendesah. Ku coba memasukkan 5 jari ku kedalam anal ustadzah. Ustadzah hanya dapat mendesah tak karuan. Setelah beberapa saat aku merasa akan keluar. Ku percepat gerakan ku dan akhirnya aku muncrat sangat banyak di dalam tubuh ustadzah. Namun aku masih ingin melanjutkannya hingga aku keluar sampai 5 kali lagi. Setelah puas ku lepaskan kontol ku dari memek ustadzah. Ku suruh ia untuk membersihkan dirinya.
Setelah ia membersihkan dirinya ia pamit, sebelum pamit ku beritahukan untuk datang sama seperti dijam tadi. Namun ia sepertinya memiliki halangan
“Maaf dod besok sore habis ashar saya ada ngisi pengajian di dekat komplek saya. ” Ucapnya
Mendengar itu aku memikirkan suatu hal
“Heh, pengajiannya campuran atau cuman cewek? ” Tanyaku.
“Campuran namun cuman di bedakan pake sekat pendek. ” Jawabnya
“Yaudah nih bawa, pakai besok di pengajian, besok saya bakal kesana buat mastiin ustadzah make benda ini di tubuh ustadzah. ” Ucapku sambil memberikan 2 dildo yang ia pakai tadi.
“M-maksudnya? ” Tanyanya
“Ya besok ustadzah ngisi pengajian sambil pake dildo, mau protes? Ya silahkan tapi besok bakal ada sesuatu yang akan merusak citra ustadzah”.ucapku
” Baik dod, besok saya pakai, saya pulang dulu. “Pamitnya
Ustadzah pulang sambil membawa 2 buah dildo pemberian ku.
” Hahah besok kayak nya bakal menarik”pikirku.
Hari #4
Waktu menunjukkan pukul 14.30. Aku bersiap untuk menuju ke pengajian yang akan di bawakan oleh ustadzah Sarah. Tak lupa aku juga membawa remot dildo yang ku berikan kepada ustadzah Sarah, tak lupa juga ku ingatkan ustadzah Sarah untuk memakai dildo yang ku berikan atau akan ku sebar video nya. Setelah selesai bersiap aku berangkat menuju masjid tempat pengajian di selenggarakan. Setelah tiba ternyata pengajian tersebut telah di mulai. Ku lihat memang tempat duduk jamaah pria dan wanita di bedakan dengan jamaah wanita berada di kiri dan jamaah pria di kanan, hanya di pisah oleh sekat yang tidak terlalu tinggi. Dengan di dekat tempat imam terdapat 2 kursi dan 1 meja yang salah satunya di duduki oleh ustadzah Sarah. Ustadzah Sarah yang melihat kehadiran ku di situ langsung memalingkan muka, aku hanya tersenyum santai melihat itu. Di sebelah ustadzah Sarah terdapat seorang wanita yang sudah lumayan tua yang merupakan istri dari seorang kyai. Pengajian hari ini bertemakan tugas suami dan juga istri dalam berumah tangga. Ku dengar kan ceramah dari istri kyai tersebut di shaf Paling belakang, setelah sekitar 30 menitan aku mendengar ceramah itu, ku ambil remot dari tas kecil ku. Akupun langsung menghidupkan dildo yang berada pada memek dan anus ustadzah. Ustadzah yang sedang minum pun tersedak saat itu juga. Para jamaah terkaget, ustadzah yang merasakan getaran di kedua lubang nya harus beralasan karena tetiba ia cegukan. Ceramah di lanjutkan dengan dildo yang bergetar di kedua lubang ustadzah. Ustadzah Sarah hanya dapat menahan apa yang terjadi, aku tersenyum dari kejauhan. Setelah 1 jam akhirnya acara tersebut usai. Aku membuka hp ku dan ku kirim kan sebuah pesan kepada ustadzah untuk mengembalikan dildo nya setelah maghrib, ustadzah Sarah tak menjawab pesan ku, namun tetap saja ia pasti akan datang karena ancaman.
Setelah maghrib
Benar saja setelah waktu maghrib selesai sebuah motor berhenti di depan rumah ku. Seorang wanita berpakaian sopan dan berjubah lebar membunyikan bel. Ku persilahkan ia masuk dan duduk. Aku mengambil air dari dapur, namun bukan air biasa, melainkan air yang ku campur dengan obat perangsang. Setelah itu ku berikan air tersebut kepada ustadzah, perangsangnya tidak akan bekerja secara langsung namun harus menunggu beberapa jam hingga efeknya muncul. Kusuruh ustadzah untuk mengambilkan dildo yang ia pakai tadi. Ustadzah membuka tas nya dan mengeluarkan 2 buah dildo yang kemarin ku berikan. Setelah ku taruh dildo tersebut di kamar aku mengeluarkan kontolku dan kusuruh ustadzah Sarah menurunkan gamis bagian atasnya hingga kepinggang, tak lupa juga kusuruh ia menyingkap jubah kerudung nya yang lebar dan memperlihatkan payudara-besarnya yang tertutup oleh bra berwarna putih.
“Cepat kulum kontol ku pake mulut, juga gunakan dadamu untuk membuatnya tambah enak, ustadzah baru boleh pulang setelah membuat ku keluar. ” Perintah ku
“B-baik dod” Jawab ustadzah
Ustadzah lalu melakukan paizuri (memainkan payudaranya di kontolku) juga mengulum ujung penis ku. Terkadang ia juga memasukkan hampir seluruh penis ku kedalam mulutnya. Saat aku merasa hampir keluar ku pegang kepala ustadzah dan ku pentokkan penis ku di mulutnya dan mengeluarkan semua spermaku. Setelah itu aku menyuruhnya menunggu sebentar sambil ia merapikan gamis dan kerudungnya, aku mengambil sesuatu di kamar. Saat aku kembali ku serahkan sebuah paket yang masih terbungkus rapi karena belum terbuka.
“Besok terserau mau datang jam berapa, yang penting wajib datang atau ngga tau sendiri, terus di dalem paket tersebut ada dress lengan panjang yang tentu saja panjang, kerudung dan juga kaos kaki, saat ustadzah kesini besok, pastikan ustadzah memakai itu tanpa dalaman apapun mau itu CD atau BH, ngerti! “Perintah ku
Ustadzah hanya mengangguk dan beranjak pergi lalu pulang.
Di rumah ustadzah.
Waktu menunjukkan pukul 22.00 ustadzah yang saat itu tertidur terbangun karena merasakan gatal di bagian bawah nya karena efek obat perangsangnya sudah bekerja. Ustadzah memainkan memeknya menggunakan jari jari tangannya, bahkan ia menuju dapur untuk mengambil timun dan terong untuk di masukan kedalam memek dan anus nya. sehingga ia tidur pun memek dan anus nya masih tertancap timun dan terong di dalamnya.
Hari #5
Aku menunggu ustadzah Sarah hingga setelah isya namun ia belum datang juga. Akhirnya setelah jam menunjukkan pukul 20.00 ustadzah Sarah datang ke rumah ku. Dengan mengenakan pakaian yang ku berikan kemarin. Ku persilahkan ustadzah Sarah untuk masuk dan menaruh tasnya. Ku ambilkan minum dari dapur,minuman yang kuberikan ku campur dengan obat tidur bukan obat perangsang karena aku akan melakukan sesuatu. Ku berikan minuman itu kepada ustadzah dan ku ajak ustadzah mengobrol santai tanpa memikirkan apa yang terjadi. Setelah 20 menitan mengobrol ustadzah terlihat mengantuk dan langsung tertidur di sofa.
Ku hampiri ustadzah yang tertidur, ku singkap bagian bawah dress nya yang merupakan rok longgar meskipun di bagian atas ketat hingga memperlihatkan puting ustadzah. Ku mainkan memek ustadzah dengan jari – jari ku. Setelah puas bermain menggunakan jari jari ku aku duduk di sebelah tubuh ustadzah dan ku keluarkan kontolku yang sudah ngaceng. Ku angkat tubuh ustadzah dan ku masukkan kontol ku kedalam memek ustadzah Sarah. Ku kocok memek ustadzah Sarah menggunakan tanganku. Sesekali aku menaik turun kan tubuh ustadzah Sarah agar kontolku terasa enak. Tak hanya itu aku juga memainkan kedua payudara ustadzah Sarah dari balik pakaian nya. Aku juga mencium bibir ustadzah Sarah dan memberikan air liur ku kedalam mulut nya. Ku remas payudara ustadzah Sarah dengan brutal dan juga ku cubit putingnya dengan keras dan ku tarik tarik dari luar pakaiannya. Beberapa saat kemudian ustadzah Sarah sedikit tersadar dan sedikit mendesah karena merasakan apa yang kulakukan tubuhnya. Beberapa detik kemudian akhirnya ustadzah Sarah tersadar sepenuhnya dan ingin berontak namun tidak bisa karena kalah power.
“Udah lah bu ustadzah jadi budak seks saya aja, saya bakal beri kenikmatan yang tidak bisa ustadzah dapat dari pak Firman. “Bisik ku sambil menaik turunkan tubuhnya.
” Mhhhhmm mhhmm enggagggghhh akghhhannn, sayaghgh masihhhhih setiaaghhhhh samaaghghhh suamigkjhhh sayaghghhh. “Jawab ustadzah Sarah sambil mendesah.
Ku lanjutkan ngentot ustadzah Sarah hingga 30 menit entah berapa banyak ia sudah keluar dan akhirnya tiba juga saatnya aku juga akan muncrat. Ku perkuat remasanku pada payudara ustadzah hingga ia menjerit dan ku keluarkan semua cairan sperma ku memenuhi memeknya. Ku lepas kontol ku dan ku suruh ustadzah membersih kan diri.
Setelah ustadzah selesai aku memberitahu ustadzah untuk besok tidak usah datang kerumah dahulu. Ku beri waktu istirahat untuk ustadzah agar ia memikirkan taruhannya lagi. Juga ku ingatkan untuk agar di hari ke7 ia datang, tanpa persyaratan khusus hanya membawa jawaban yang akan ia utarakan kepadaku. Juga kuberi tahu jika ia tetap datang besok maka jawabannya adalah ia menjadi budak seks ku. Ustadzah mengerti dan segera pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 22.00.
2 thoughts on “Ustadzah 7 Hari Menjadi Budak Sexku”